Gas dan Kembung Perubahan hormon selama kehamilan, terutama peningkatan hormon progesteron, dapat memperlambat sistem pencernaan, menyebabkan penumpukan gas dan kembung. Ini bisa memicu kram perut ringan hingga sedang.
Biasanya hal ini akan terjadi sepanjang kehamilan, tetapi sering terasa pada trimester pertama dan kedua.
4. Konstipasi
Progesteron yang meningkat juga memperlambat gerakan usus, menyebabkan konstipasi (sembelit). Konstipasi dapat menyebabkan kram perut atau rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah.
Konstipasi akan terjadi sepanjang kehamilan, namun lebih sering terjadi pada trimester kedua dan ketiga.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini Manfaat Kolagen untuk Tubuh dan Kecantikan
BACA JUGA:Her Voice 2024: Dorong Keterlibatan Perempuan untuk Kebijakan yang Berkelanjutan
5. Hubungan Seksual
Setelah berhubungan seksual, beberapa wanita hamil mungkin merasakan kram ringan. Ini disebabkan oleh kontraksi rahim sebagai respons terhadap orgasme. Namun, ini biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dalam waktu singkat.
Sepanjang kehamilan, lebih sering dirasakan pada trimester kedua dan ketiga.
6. Braxton Hicks Kontraksi
Braxton Hicks adalah kontraksi rahim yang terjadi secara tidak teratur, yang mempersiapkan tubuh untuk persalinan. Kontraksi ini biasanya tidak menyakitkan, tetapi dapat menyebabkan kram ringan.
Braxton Hicks berbeda dari kontraksi persalinan yang sebenarnya karena tidak teratur dan tidak bertambah kuat atau lebih sering dari waktu ke waktu. Biasanya dimulai pada trimester ketiga, namun bisa terjadi lebih awal.
BACA JUGA:Her Voice 2024: Dorong Keterlibatan Perempuan untuk Kebijakan yang Berkelanjutan
BACA JUGA:Inilah 6 Manfaat Daun Pandan untuk Wanita, Salah Satunya Dapat Hilangkan Nyeri Haid
7. Kehamilan ektopik