BENGKULUEKSPRESS.COM - Terkait isu gempa megathrust yang sedang ramai diperbincangkan seluruh elemen masyarakat, BPBD Kota Bengkulu menghimbau kepada warga agar tidak terlalu panik akan tetapi perlu meningkatkan pengetahuan terhadap potensi kegempaan.
Kepala BPBD Kota Bengkulu, Wilhopi mengatakan, sejak dulu memang wilayah Bengkulu merupakan Zona Merah kebencanaan khususnya bencana gempa bumi.
Ia menjelaskan, sejatinya masyarakat Bengkulu memang harus waspada sejak sebelum isu ini dihembuskan.
"Jadi memang sangat menarik isu megatras ini, bukan sekedar di Bengkulu, tetapi seluruh Indonesia. Kami berharap kepada masyarakat agar tidak terlalu panik dalam menghadap ini. Dari awal sudah saya katakan di beberapa kali pertemuan bahwa kota Bengkulu ini adalah zona merah. Dikatakan zona merah karena kota Bengkulu ini memang kota yang rawan bencana. Untuk menghadapinya, jangan sampai nanti karena kita sudah tahu malah kita lengah dan tidak tahu apa yang harus kita lakukan," ungkap Wilhopi.
BACA JUGA:DLH Kota Bengkulu Mulai Terapkan Retribusi Kendaraan yang Buang Sampah di TPA
BACA JUGA:IKWI Provinsi Bengkulu Raih Juara Pertama Lomba Masak Kreasi Rasa Nusantara se-Indonesia
Ia juga menambahkan, pihak BPBD juga sudah mempersiapkan jalur-jalur evakuasi di beberapa titik di dalam kota Bengkulu.
Ada sekitar 8 titik tempat berkumpul atau titik evakuasi yang sudah disiapkan BPBD berikut jalur-jalurnya yang juga harus dipahami masyarakat.
"BPBD Kota Bengkulu mengimbau kepada masyarakat agar dapat mempelajari jalur-jalur evakuasi yang telah kita tentukan. Dengan adanya jalur evakuasi ini adalah untuk menuju tempat-tempat titik berkumpul yang sementara tersebar di Kota Bengkulu ini ada lebih kurang 8. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana ini, masyarakat harus dapat betul-betul memahami jalur-jalur evakuasi yang telah kita tentukan," tambahnya.
Selain mempersiapkan hal-hal untuk mengantisipasi bencana gempa, BPBD juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya jika terjadi hal terburuk nantinya.
Dari mulai perahu karet, tenda darurat, logistik, sirine, hingga kantung mayat yang sudah diperisapkan dari pengadaan sebelumnya. (*)