BENGKULUEKSPRESS.COM - Paparan asap rokok bagi anak sangat berbahaya. Ini karena zat beracun pada asap rokok bisa mengganggu sistem imunitas dan berbagai organ tubuh anak, terutama saluran pernapasannya. Selain itu, asap rokok juga dapat mengganggu tumbuh kembang anak.
Orang tua yang menjadi perokok aktif sering kali tidak menyadari bahwa asap rokok dapat dengan mudahnya terhirup oleh orang sekitar, termasuk anak-anak. Padahal, paparan asap rokok pada anak dapat sangat membahayakan kesehatannya. Beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami anak akibat paparan asap rokok, antara lain iritasi mata, ISPA, asma, bronkitis, alergi, meningitis, dan sindrom kematian bayi mendadak.
BACA JUGA:Benarkah Rokok Elektrik Aman Dibandingkan Rokok Konvensional
Menghindarkan Anak dari Asap Rokok
Rokok memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam menyebarkan bahan kimia beracun. Hal ini karena asap yang dihasilkan rokok dapat terperangkap di dalam rumah dan memenuhi isi rumah dengan zat beracun, seperti nikotin, karbon monoksida, dan zat pemicu kanker atau karsinogen. Parahnya, semua zat tersebut tidak hanya ada di lokasi Anda merokok. Seluruh ruangan, termasuk kamar anak dan bayi, berisiko tercemar oleh berbagai zat berbahaya tersebut.
Selain itu, asap rokok juga dapat bertahan di udara dalam waktu yang lama, yaitu sekitar 2–3 jam, bahkan saat ventilasi rumah atau jendela terbuka. Racun yang berasal dari asap rokok juga dapat menempel di badan, baju, rambut, dan tangan.
BACA JUGA:Inilah 6 Bahaya Merokok bagi Kesehatan Mulut
Agar lebih aman, jangan pernah langsung bersentuhan dengan anak atau bayi setelah Anda merokok. Sebaiknya cuci tangan, bersihkan wajah, dan ganti pakaian sebelum berinteraksi dengan anak Anda. Asap rokok juga bisa mengendap di lantai dan benda-benda yang ada di sekitar tempat Anda merokok. Hal ini tentu membahayakan kesehatan anak, mengingat mereka sering bermain di lantai dan menyentuh benda-benda di sekitarnya.
Oleh karena itu, hindari merokok di dalam rumah atau bahkan bagian luar rumah bila Anda seorang perokok aktif. Hal ini karena di mana pun Anda merokok, asapnya berisiko menjangkau anak dan bayi serta menyebabkan gangguan kesehatan.
Bahaya Asap Rokok bagi Anak
Ada beberapa bahaya yang dapat dialami anak dari menghirup asap rokok, yakni:
BACA JUGA:Tips Ampuh Berhenti Merokok Tanpa Takut Berat Badan Bertambah
- Menyebabkan anak lebih mudah sakit
- Meningkatkan risiko infeksi paru-paru, seperti pneumonia dan bronkitis
- Membuat anak sering batuk, mengi, dan sesak napas
- Memicu serangan asma atau memperburuk gejalanya
- Menghambat tumbuh kembang anak, terutama berat dan tinggi badan (stunting)
- Menimbulkan infeksi telinga
- Menyebabkan telinga tuli sebagian
Bahaya asap rokok ini tidak hanya berbahaya bagi anak-anak saja, tetapi juga janin di dalam kandungan ibu seorang perokok. Berikut ini adalah risiko bahaya yang dapat dialami janin jika ibu hamil merokok:
BACA JUGA:Apakah Anda Termasuk Istri Sholehah? Ustaz Abdul Somad Jelaskan Ciri-cirinya
- Detak jantung janin meningkat
- Keguguran
- Bayi lahir prematur ataupun bayi dengan berat badan lahir rendah
- Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
- Bayi lahir cacat
- Gangguan plasenta, seperti solusio plasenta dan plasenta previa
Tidak ada batas aman untuk merokok, baik bagi ibu hamil maupun orang dewasa lainnya. Anak-anak dan bayi dalam kandungan dapat mengalami gangguan kesehatan serius jika Anda mengabaikan bahaya yang ditimbulkan dari asap rokok ini. Sebagian orang merasa mendapatkan kesenangan dari merokok, tetapi jangan biarkan kesenangan tersebut membahayakan keluarga tercinta di rumah yang terpapar asap rokok.
BACA JUGA:Bisa Menghapus Dosa Satu Keluarga, Ustaz Adi Hidayat: Baca Ayat Ini Usai Sholat Tahajud
Pastikan Anda menjaga lingkungan di sekitar anak bebas dari asap rokok, baik di dalam maupun di luar rumah. Jika rumah terlanjur terkontaminasi asap rokok, Anda dapat menggunakan vacuum cleaner untuk membersihkan lantai dan perabotan atau air purifier untuk membersihkan udara di dalam rumah. Jika Si Kecil menunjukkan gejala akibat paparan asap rokok, seperti berat badan tidak bertambah dan batuk terus-menerus, apalagi sampai sesak napas atau kulit dan bibirnya tampak kebiruan, segera periksakan ia ke dokter.(bee)