Semakin sering seseorang menambah lapisan es krim, semakin besar dan indah hasil akhirnya.
Namun, berbeda halnya jika es krim tersebut diletakkan dalam gelas, kemudian ditambahkan air teh, lalu ditutup kembali dengan lapisan es krim.
Meskipun es krim ditambahkan kembali di atasnya, air teh tersebut tetap akan berada di dalam gelas, tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Ini mengibaratkan bahwa jika ada pengaruh buruk yang telah masuk ke dalam diri, hal tersebut sulit dihilangkan sepenuhnya meski iman terus dipupuk.
BACA JUGA:Belajar dari Kisah Maryam, Ustaz Khalid Basalamah: Jangan Remehkan Wanita Dalam Mendidik Anak
Demikianlah perumpamaan antara iman dan maksiat. Iman digambarkan seperti es krim, sedangkan maksiat diibaratkan sebagai air teh yang keruh.
Meskipun seorang Muslim telah menanamkan keimanan yang kuat dalam hatinya, jika ada sedikit maksiat yang dilakukan, maka bekasnya akan tetap ada, meskipun keesokan harinya ia kembali menanam keimanan yang sama.
Ini menegaskan bahwa keimanan tidak dapat berbaur dengan kemaksiatan di dalam hati seorang Muslim.
Oleh karena itu, meskipun manusia adalah makhluk yang mudah terpengaruh, sebaiknya kelemahan ini tidak dibiarkan menguasai hati seorang hamba.
Tetaplah berusaha menjaga keimanan agar bersih dari pengaruh maksiat.
Oleh karena itu, jika seorang Muslim ingin memupuk keimanan yang kuat, ia harus terus menambahkan ketaatan dalam hatinya setiap hari, tanpa membiarkan adanya kemaksiatan yang dapat merusaknya.
BACA JUGA:Amalan Utama Bulan Muharram, Ustaz Khalid Basalamah Jelaskan Hikmahnya
BACA JUGA:Ingin Mengusir Jin Khodam yang Melekat dalam Tubuh, Ustaz Khalid Basalamah Bagikan Doa dan Amalannya
Hanya dengan menjaga hati dari pengaruh negatif, keimanan dapat tumbuh dan bertahan dengan baik.
Itulah penjelasan Ustaz Khalid Basalamah tentang kelemahan yang sering dialami oleh seorang muslim. Semoga Bermanfaat.(*)