BENGKULUEKSPRESS.COM - Diet LCHF adalah pola makan dengan mengurangi asupan karbohidrat dan memperbanyak asupan lemak. Bukan hanya untuk menurunkan berat badan, diet ini juga disebut-sebut baik bagi penderita diabetes tipe 2 dan penyakit Alzheimer.
Diet LCHF (low carb high fat diet) dilakukan dengan membatasi makanan berkabohidrat dan mengonsumsi lebih banyak makanan berlemak. Diet ini disebut juga diet Banting karena ditemukan oleh William Banting, seorang warga negara Inggris.
BACA JUGA:Begini Cara Mengobati Amandel pada Anak di Rumah
Mengenal Diet LCHF
Seperti namanya, diet LCHF harus mengurangi asupan karbohidrat dan memperbanyak asupan lemak. Rekomendasi asupan karbohidrat harian diet LCHF sekitar 20–100 gram. Namun, jumlah ini dapat menyesuaikan berdasarkan kebutuhan individu.
Berikut ini adalah beberapa contoh sumber lemak yang dapat dikonsumsi selama menjalani diet LCHF:
- Daging
- Ikan
- Telur
- Susu
- Olahan susu, seperti keju dan yoghurt
- Sayuran
- Buah-buahan
- Kacang-kacangan
- Minyak zaitun
- Minyak canola
BACA JUGA:Berbagai Obat Amandel dan Cara Meredakan Radang Amandel yang Perlu Anda Ketahui
Sementara itu, ada beberapa jenis makanan yang harus dikurangi porsinya selama menjalani diet LCHF, yaitu:
- Beras dan segala jenis makanan bertepung
- Makanan berbahan dasar kentang
- Sereal
- Pasta
- Buah kering
- Permen
- Kue
- Minuman manis
- Margarin
- Makanan olahan, seperti sosis dan nugget
- Minyak jagung
Selain makanan di atas, orang yang menjalani diet LCHF juga perlu mengurangi konsumsi sirup, makanan yang mengandung pemanis tambahan, minuman kemasan, dan minuman bersoda.
BACA JUGA:Ini Penyebab Sakit Tenggorokan Saat Menelan Makanan
Beragam Manfaat Diet LCHF
Bila dilakukan dengan cara yang tepat dan disiplin, ada beragam manfaat diet LCHF yang dapat diperoleh, yaitu:
1. Menurunkan berat badan
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat efektif untuk menurunkan berat badan. Diet LCHF juga mampu menekan nafsu makan sehingga asupan kalori pun makin sedikit. Jika disertai dengan olahraga secara rutin, diet LCHF juga terbukti dapat mempercepat pembakaran lemak, terutama di area perut, sehingga cocok diterapkan oleh orang yang memiliki perut buncit.
2. Menurunkan kadar gula darah
Diet rendah karbohidrat dapat mengontrol gula darah, mengurangi pengobatan diabetes, dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi diabetes. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa diet LCHF dapat menurunkan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2.
BACA JUGA:Usir Radang Tenggorokan Akut Lebih Cepat dengan Cara Berikut
3. Mengurangi risiko penyakit jantung
Manfaat diet LCHF lainnya adalah mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Rendahnya asupan karbohidrat dikaitkan pada menurunnya tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol yang biasanya menjadi penyebab penyakit jantung.
4. Meredakan gejala penyakit Alzheimer
Diet LCHF telah lama diterapkan oleh pasien penyakit Alzheimer. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak berdampak pada peningkatan fungsi kognitif pada pasien penyakit Alzheimer. Karena aturannya yang mirip, banyak orang sulit membedakan antara diet keto dan diet LCHF. Diet keto sebetulnya adalah bagian dari diet LCHF. Perbedaannya, diet keto memiliki patokan pola makan yang meliputi 75% lemak, 20% protein, dan 5% karbohidrat.
BACA JUGA:Kaum Wanita Wajib Tahu, Adab Berhias yang Benar Bagi Wanita, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Sementara itu, diet LCHF tidak memiliki patokan pasti jumlah asupan karbohidrat dan lemak. Jumlahnya menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tubuh individu yang menjalaninya. Orang dewasa yang bugar umumnya dapat melakukan prinsip LCHF tanpa harus mengikuti pedoman khusus, yang penting asupan karbohidratnya lebih rendah dari lemaknya. Namun, diet ini tidak dianjurkan untuk anak, ibu hamil, maupun menyusui.
Jika Anda hendak menerapkan diet LCHF tapi memiliki masalah medis tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, atau obesitas, sebaiknya konsultasikan ke dokter lebih dulu. Dengan begitu, dokter bisa menentukan porsi asupan makanan yang tepat dan sesuai kebutuhan tubuh Anda.(**)