10 Makanan Ekstrem yang Ada Di Indonesia, Salah Satunya Terbuat dari Darah

Senin 05-08-2024,14:30 WIB
Reporter : Fitri Nugroho
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Indonesia, dengan keanekaragaman budayanya yang luas, menawarkan berbagai jenis makanan yang bisa dianggap ekstrem oleh standar kuliner internasional. 

Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang unik, sering kali melibatkan bahan-bahan yang mungkin tampak tidak biasa bagi orang luar. Makanan ekstrem di Indonesia sering kali tidak hanya mencerminkan kekayaan rasa, tetapi juga tradisi dan kepercayaan lokal.

Makanan ekstrem Indonesia sering kali melibatkan teknik memasak yang unik dan bahan-bahan yang jarang ditemukan di tempat lain. Dari hidangan berbasis serangga yang mengandung protein tinggi hingga makanan yang memanfaatkan bagian tubuh hewan yang tidak umum dikonsumsi. 

Apa saja makanan ektrem di Indonesia yang belum pernah kamu coba? Berikut 10 makanan ekstrem yang ada di Indonesia. 

BACA JUGA:Dibuat dengan Bumbu Khas Indonesia, Ini Dia 5 Makanan Ikan Mentah yang Lebih Enak dari Sashimi

1. Paniki (Minahasa)

Orang Minahasa memiliki makanan khas yang disebut paniki. Paniki merupakan kelelawar pemakan buah yang dimasak dengan santan. 

Kelelawar pemakan buah memiliki bentuk tubuh yang sedikit lebih besar dari kelelawar pada umumnya. Oleh karena itu, kelelawar jenis tersebut dipilih agar penyantap lebih puas dalam menikmati sup paniki. 

Biasanya kelelawar dibakar untuk dihilangkan bulunya. Lalu dimasak dengan santan dan bumbu seperti bawang merah, bawah putih, cabai, serai, dan lainnya.

Selain Minahasa, daerah lain di Indonesia yang memanfaatkan protein kelelawar adalah daerah Gunungkidul di Yogyakarta, beberapa daerah di Kepulauan Maluku dan Kalimantan.

BACA JUGA:Resep Praktis Membuat Chicken Pop Camilan Lezat Ide Sajian Berbuka

2. Didih (Jawa Timur)

Didih disebut juga saren, adalah darah ayam bisa juga kambing atau sapi yang diolah dengan cara dikukus. Untuk menambah sedap didih hanya perlu menaburkan garam. Makanan satu ini lebih mudah ditemui di daerah Jawa Timur, khususnya di penjual gulai.

3. Sabeta (Maluku dan Papua)

Kuliner ekstrem berikutnya ada Sabeta yang terbuat dari bahan ulat sagu. Sabeta bisa disantap di beberapa daerah seperti di Maluku dan Papua. Jika di Maluku, Sabeta disajikan dalam olahan sate, sedangkan di Papua Sabeta sering dimakan mentah-mentah.

Kategori :