Harus Dipertimbangkan, Inilah 6 Akibat Pernikahan Dini untuk Kesehatan Mental dan Fisik Usia Muda

Senin 29-07-2024,12:30 WIB
Reporter : Fitri Nugroho
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Saat ini banyak sekali pasangan yang memilih menikah di umut yang muda atau disebut dengan pernikahan dini. Seperti namanya, pernikahan dini merupakan pernikahan yang berlangsung pada pasangan yang belum berusia 19 tahun. 

Kondisi ini tidak hanya memicu munculnya banyak masalah kesehatan, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, baik fisik maupun seksual.

Hampir sebagian besar kalangan, bahkan negara, tidak menganjurkan pernikahan dini.  Alasannya karena dampak dan risiko yang bisa terjadi. Terutama jika dalam pernikahan tersebut terdapat paksaan dari pihak luar. 

Tujuan peraturan usia pernikahan untuk melindungi kesehatan calon pengantin yang masih berusia muda sehingga pernikahan dini bukanlah sebuah solusi. Pasalnya, risiko pernikahan dini lebih besar daripada manfaatnya.

BACA JUGA:Berencana untuk Hamil? Ketahui Terlebih Dahulu 6 Ciri-Ciri Wanita Subur dan Gampang Hamil

Nah, untuk mengetahui dampak negatif yang bisa terjadi akibat pernikahan dini, yuk simak ulasan di bawah ini. 

Pernikahan dini artinya pasangan melangsungkan pernikahan pada usia yang belum masuk dalam kategori mampu membina hubungan rumah tangga. Pernikahan dini bisa memicu banyak efek, baik dalam sisi fisik maupun psikologis. Berikut beberapa di antaranya:

1. Masalah kesehatan mental

Sudah dijelaskan sebelumnya jika, pernikahan dini akan mengakibatkan masalah kesehatan mental. Studi menyebutkan, suami istri yang menikah ketika usianya belum 18 tahun berisiko mengidap masalah kesehatan mental hingga 41 persen. 

Ini termasuk gangguan kecemasan, depresi, trauma psikologis seperti PTSD, dan gangguan disosiatif, misalnya kepribadian ganda. 

BACA JUGA:Simak 9 Ciri Lidah yang Tak Sehat yang Perlu Diwaspadai

Hal ini diakibatkan karena remaja sebenarnya belum memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi dan mengambil keputusan dengan bijak karena masih membutuhkan arahan dari orang tua.

Karena kurangnya arahan, saat konflik rumah tangga terjadi, pasangan kerap kali mengutamakan kekerasan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal inilah yang selanjutnya menjadi pemicu munculnya berbagai macam masalah kesehatan mental.

Tidak hanya itu, masalah mental juga bisa muncul karena wanita yang mengalami keguguran. Hal ini disebabkan karena tubuh yang masih belum optimal untuk hamil dan melahirkan pada usia belia, sehingga keguguran pun sangat rentan terjadi. 

2. Pernikahan dini berisiko terjadi KDRT

Kategori :