Mengenal Jenis Pijat dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Rabu 17-07-2024,18:34 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pijat merupakan salah satu bentuk terapi alternatif yang banyak digunakan untuk meredakan gejala penyakit tertentu. Terapi ini tidak hanya dapat memberikan efek relaksasi, tetapi juga efektif untuk mengatasi stres dan meredakan nyeri.

Pijat adalah aktivitas memberi tekanan pada anggota tubuh, terutama kulit, otot, dan urat, dengan teknik atau metode tertentu. Terapi pijat dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari salon, spa, hingga jasa terapis pijat tradisional yang dapat dipanggil ke rumah. Anda pun bahkan dapat menikmati layanan pijat menggunakan alat atau kursi pijat dengan harga yang terjangkau di pusat-pusat perbelanjaan.

BACA JUGA:Cara Ampuh Refleksi Kaki Berdasarkan Manfaatnya bagi Tubuh

Jenis-Jenis Terapi Pijat
Pijat dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Berikut ini adalah beberapa jenis terapi pijat yang diketahui aman untuk dilakukan:

1. Pijat jaringan dalam (deep tissue massage)
Jika tubuh terasa kaku dan nyeri, jenis terapi pijat ini cocok dilakukan karena terapis akan fokus memberikan tekanan pada lapisan otot, tendon, dan jaringan lain di bawah permukaan kulit. Selain itu, pijat jaringan dalam juga bisa meringankan cedera otot, seperti keseleo.

2. Pijat akupresur (acupressure massage)
Metode pijat ini dilakukan dengan cara memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu atau disebut juga titik akupresur. Pemberian tekanan pada titik ini dipercaya dapat mengatasi penyumbatan, melancarkan aliran darah, dan mengembalikan keseimbangan energi dalam tubuh. Selain itu, terapi pijat akupresur juga dapat meredakan nyeri dan meringankan efek samping kemoterapi.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Reward Untuk 58 Anggota Paskibraka Tingkat Provinsi

3. Pijat Thai (Thai massage)
Berbeda dengan terapi pijat pada umumnya, Thai massage dilakukan di atas matras dan mengharuskan orang yang dipijat untuk turut bergerak aktif. Terapi pijat ini menggunakan teknik penarikan, peregangan, dan gerakan yang menyerupai yoga.

4. Pijat refleksi
Metode pijat refleksi cukup banyak digemari oleh masyarakat. Teknik pijat ini umumnya berfokus pada titik tertentu di bagian tubuh, terutama tangan dan kaki, yang memiliki jutaan saraf dan terhubung dengan berbagai organ dalam tubuh. Dengan memijat area tersebut, dipercaya mampu mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan yang sedang dialami.

5. Pijat batu panas (hot stone massage)
Hot stone massage cocok dilakukan jika Anda sering mengalami keluhan nyeri atau tegang pada otot. Metode pijat ini menggunakan batu yang telah dihangatkan untuk melancarkan aliran darah dalam tubuh. Tak hanya itu, metode pijat batu panas juga dapat meredakan ketegangan otot dan mengurangi rasa nyeri yang dialami.

BACA JUGA:Inilah Fakta Seputar Bahaya Sandal Jepit dan Cara Tepat Memilihnya

6. Pijat aromaterapi
Pijat aromaterapi sebenarnya mirip dengan pijat biasa, hanya saja menggunakan aromaterapi saat memijat. Pijatan akan fokus pada area punggung, bahu, serta kepala, dan umumnya berlangsung selama 60–90 menit. Dalam metode pijat ini, Anda bisa memilih aroma esensial yang Anda sukai, sehingga Anda menjadi lebih nyaman, tenang, dan rileks saat dipijat. Selain itu, ada kondisi lain yang bisa terbantu dengan terapi pijat, seperti saat hamil. Pijat saat hamil dapat meredakan stres, pembengkakan kaki dan lengan, serta nyeri otot dan sendi.

Manfaat Terapi Pijat untuk Kesehatan
Selain sebagai metode relaksasi, terapi pijat juga dapat memberikan beragam manfaat lain bagi kesehatan. Berikut adalah manfaat terpi pijat:

1. Meredakan sakit kepala
Terapi pijat bisa bermanfaat untuk meringankan keluhan sakit kepala, termasuk migrain. Studi menunjukkan bahwa terapi pijat dapat meredakan gejala nyeri dan memperbaiki kualitas tidur pada orang yang sering merasakan sakit kepala atau migrain.

BACA JUGA:Razia Gabungan Polresta Bengkulu, Dishub dan Jasa Raharja Amankan 35 Kendaraan

2. Meringankan nyeri punggung
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pijat dapat mengatasi gejala nyeri punggung kronis. Namun, manfaat terapi pijat sebagai metode pengobatan nyeri punggung masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

3. Mengurangi nyeri sendi
Nyeri dan kaku pada sendi merupakan salah satu keluhan yang cukup umum terjadi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh radang sendi atau osteoartritis.Studi menunjukkan bahwa terapi pijat bisa dilakukan sebagai terapi tambahan untuk meringankan nyeri dan meningkatkan pergerakan sendi pada penderita radang sendi.

4. Mengurangi stres
Terapi pijat diketahui dapat membantu tubuh untuk meningkatkan empat jenis hormon yang menimbulkan perasaan bahagia, yaitu serotonin, dopamin, endorphin, dan oksitoksin. Peningkatan hormon-hormon tersebut tentu dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks, sehingga stres yang dirasakan sebelumnya pun akan berkurang.

BACA JUGA:Bengkuluekspress.com dan Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unib Teken Mou MBKM

5. Memperbaiki kualitas tidur
Pijat yang dilakukan secara rutin terbukti dapat menurunkan tingkat depresi dan rasa cemas serta meningkatkan kualitas tidur. Hal ini karena pijat dapat memicu pelepasan hormon serotonin, yaitu hormon yang dapat menimbulkan rasa tenang. Penelitian menunjukkan bahwa terapi pijat dapat bermanfaat bagi penderita insomnia yang telah menopause atau menderita gagal jantung kongestif.

6. Merangsang pembentukan jaringan otot
Kelumpuhan, stroke, atrofi otot, atau multiple sclerosis adalah beberapa jenis kondisi yang dapat menyebabkan menyusutnya jaringan otot. Untuk merangsang kembali pembentukan jaringan otot yang menyusut, terapi pijat bisa dilakukan sebagai terapi tambahan.

BACA JUGA:Operasi Patuh Nala, Ditlantas Polda Bengkulu Amankan 85 Kendaraan

Risiko Terapi Pijat
Meski memiliki beragam manfaat untuk kesehatan, terapi pijat juga bisa mendatangkan risiko, terutama bila tidak dilakukan oleh terapis profesional. Berikut ini adalah beberapa risikonya:

- Patah tulang
- Cedera saraf
- Bekuan darah

Berbagai risiko di atas akan lebih memungkinkan terjadi pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti:
- Osteoporosis
- Gangguan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah
- Luka bakar atau luka yang belum sembuh sempurna
- Penyakit kulit menular, seperti kutil
- Kerusakan saraf

Oleh karena itu, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum melakukan terapi pijat.

BACA JUGA:DPRD Soroti Minimnya Realisasi PAD Sektor Parkir Kota Bengkulu, Gagas Pansus Telusuri Kebocoran PAD

Kategori :