Menurutnya, penolakan pemotongan gaji ke-13 yang disampaikan para guru padanya rata-rata beralasan karena para guru tidak merasakan hal yang positif terhadap keberadaan organisasi PGRI itu. \"Secara tidak langsung artinyakan sejauh ini menurut penilaian para guru keberadaan PGRI tidak dirasakan oleh mereka. Buktinya disaat para guru tertimpa masalah, mereka masih tetap berjuang sendiri-sendiri,\" ungkap Zainal.
Menurutnya, berdasarkan hal tersebut, maka patut dipertanyakan peran PGRI bagi para guru saat ini. \"Selama ini memang tidak terlihat peran PGRI bagi dunia pendidikan. Saya rasa PGRI itu bisa ikut menata penempatan guru, apalagi sejauh ini ada guru yang kesulitan memperoleh jam mengajar untuk kepengurusan sertifikasinya,\" jelasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kepahiang Ghazali Adillah MPd dikonfirmasi terkait rencana pemotongan gaji ke 13 kalangan guru ini menyampaikan pemotongan tersebut belumlah final dilakukan pihaknya. Menurutnya, dalam rapat di PGRI tingkat Provinsi lalu kesepakatan pemotongan gaji ke-13 itu memang ada tetapi belum sepenuhnya diberlakukan.
\"Mengenai pemotongan gaji ke-13 guru ini memang ada rencana kita, tetapi sebenarnya baru sebatas wancana saja. Nanti kalau banyak guru yang keberatan, kami pastikan wancana tersebut akan dibatalkan,\" katanya. (505)