ULU MANNA, BE – Setelah sekitar 17 jam macet total akibat longsor, jalan lintas Manna - Tanjung Sakti sekitar pukul 11.30 WIb kemarin sudah bisa dilintasi kendaraan. Sebelumnya antrian kendaraan mencapai lebih kurang 1 km akibat longsor yang menimbuna badan jalan Sabtu lalu.
”Alhamdulillah, meskipun cukup lama kendaraan tidak bisa melintas, tapi saat ini jalan sudah terbuka kembali,” ujar Kadis PU Bengkulu Selatan, M Redwan Arif S Sos MPH yang sempat meninjau lokasi bersama Wakil Bupati BS Dr drh Rohidin Mersyah MMA.
Dikatakannya, pihaknya mulai mengevakuasi tanah yang menutupi badan jalan itu mulai pukl 09.30 Wib menggunakan 2 unit alat berat berupa eksavator yakni satu unit milik Dinas PU BS dan satu unit milik Dinas PU Provinsi yang sedang mengerjakan proyek di kawasan Ulu Manna. ”Berkat adanya dua unit alat berat itu, dalam waktu cepat tanah yang sudah menutupi jalan sudah bisa disingkirkan,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga yang terjebak hingga 17 jam mengaku kecewa karena longsoran baru bisa dibuka kemarin. Rahmat, penjual sayur-sayuran dari Pagar Alam ke BS mengaku sayur yang dibawa dan rencananya untuk di jual ke pasar BS menjadi banyak yang rusak dan busuk.
”Saya dari sore pak terjebak macet, tetapi tidak ada petugas yang datang. Kami dibiarkan hingga 17 jam terjebak tanah longsor sehingga barang yang saya bawa sudah banyak yang busuk dan rusak,” tandasnya.
Sementara itu Wakil Bupati BS Dr drh Rohidin Mersyah MMA mengungkankan, lambannya evakuasi tersebut lantaran terkendala penenarangan dan hujan turun dengan lebat. Jadi baru Minggu pagi proses pembuangan tanah baru bisa dlakukan.
”Karena kejadian sore menjelang malam dan ditambah hujan turun, jadi petugas tidak bisa bekerja. Selain itu juga untuk mengantisipasi kalau tanah longsor kembali, sehingga baru keesokan harinya bisa dikerjakan,” ucapnya,.
Kepala BPBD BS, Novian Andusti MSi yang kemarin pagi juga turun ke lokasi, mengungkapkan jika Sabtu itu dirinya baru pulang dari Jakarta, sehingga baru turun dari pesawat jam 18 .00 Wib sore. Namun dirinya sudah mengutus anak buahnya datang ke lokasi.
Tetapi karena solar kosong dan ditambah hujan deras, pihaknya kesulitan mencari solar, sehingga baru pagi kemarin dapat bergerak.
”Kami kesulitan bahan bakar ditambah lagi alat berat juga pinjam dan pagi tadi ( kemarin red) baru bisa kami bekerja,” kilahnya.
Dari pantauan BE hingga kemarin, antrian kendaraan di jalan baik dari BS maupun dari arah Pagar Alam panjangnya hingga 1 km lebih. Ditambah lagi badan jalan yang sudah bisa dilewati kendaraan juga belum semua tanahnya dibuang. Hanya baru bisa dilaui satu kendaraan saja. Sehingga jika hujan turun lagi, maka dimungkinkan badan jalan tertutup kembali.
Adapun ada satu tower listrik jaringan interkoneksi di atas jalan yang letaknya hanya sekitar 10 meter lagi dengan tanah yang longsor, terancam ikut jatuh jika tanah diatas jalan itu longsor kembali.(369).