BENGKULUEKSPRESS.COM - Dalam upaya meningkatkan kemampuan sinematik dan mendorong kreativitas para mahasiswa, Program Studi Jurnalistik bersama Laboraturium Jurnalistik dan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Bengkulu menggelar Workshop Film Dokumenter, Rabu (12/6/2024).
Workhsop ini dipusatkan di Gedung Kuliah Bersama Ruang 11 Fisip Unib dengan diikuti puluhan mahasiswa yang berasal dari Prodi Jurnalistik dan para pemuda dari Desa Sunda Kelapa, Bengkulu Tengah.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu Dr Yunilisiah dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari Program Studi Jurnalistik untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dan pemuda karang taruna desa dalam memproduksi karya-karyanya melalui audio visual.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan kalian khusunya di bidang perfilman,” ungkap Dr Yunilisiah.
Foto bersama Dekan Fisip Unib bersama peserta workshop film dokumenter-(istimewa)-
BACA JUGA:Pengawasan Zonasi PPBD Diperketat, Disdikbud Minimalisir Kericuhan Masa Pendaftaran
Ketua Prodi Yuliati, M.I.Kom menambahkan, workshop ini akan digelar selama 2 hari yang nantinya akan diisi oleh pemateri yang kompeten dibidangnya.
Seperti Dilmai Putra, S.Sn, M.Sn selaku Akademisi dan Praktisi Film dan R. Arif Hidayat, M.I.Kom sebagai Sutradara Film Dokumenter Batavia Kecil Di Bumi Rafflesia. Lanjutnya, workshop ini juga akan dilanjutkan dengan praktek pembuatan film yang dilakukan oleh para peserta.
"Ada dua pemateri yang kita hadirkan, dimana para pemateri akan membahas tentang teori dan konsep seputar film dokumenter. serta bagaimana menggunakan peralatan, tahapan-tahapan produksi film seperti praproduksi, produksi dan pasca produksi," kata Yuliaiti, M.I.Kom
Ketua Prodi Jurnalistik ini juga berharap agar workhsop ini dapat diikuti dengan sebaiknya oleh para peserta dengan harapan memberikan wawasan mendalam tentang proses pembuatan film dokumenter, mulai dari pengembangan ide, teknik pengambilan gambar, hingga proses penyuntingan akhir.
"Dengan menghadirkan para profesional dan berpengalaman sebagai pembimbing, pelatihan ini diharapkan mampu mencetak pembuat film dokumenter berbakat yang siap bersaing kedepannya," pungkas Yuliati. (tri)