Kota Bengkulu Tidak Aman, Korem Tidak Ditakuti

Minggu 07-04-2013,22:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Pengurus Masjid Baitul Izzah, menilai kejadian perampokan di Padang Harapan sudah menunjukkan bahwa Kota Bengkulu sudah tidak aman lagi.  Pasalnya Padang Harapan adalah pusat kota, pusat pemerintahan Provinsi Bengkulu.  Lokasi kajadian bahkan merupakan kawasan di depan Markas Korem 041 Gamas dan tidak jauh dari rumah kediaman Kapolda Bengkulu. \'\'Kalau rampok sudah berani beroperasi di Padang Harapan, ini menunjukkan kota ini sudah tidak aman.  Korem saja dan rumah Kapolda tidak ditakuti. Mungkin yang berwajib perlu lebih sering berpatroli di kawasan Padang Harapan ini.  Selain itu, penerang di kawasan Padang Harapan juga perlu ditambah,\'\' ungkap H. Zainawi Yazid, SH,  Ketua Pengurus Masjid Raya Baitul Izzah didampingi Imam Besar Masjid Raya, H Rusli M Daud. Sebelumnya, saat sedang menggelar rapat dengan pengurus masjid Baitul Izzah, dua warga kota mendatangi lokasi usai di rampok di depan Musholla Korem 041 Gamas.  Rapat sempat terhenti sekitar 20 menit untuk mengurus korban rampok yang dibacok sang perampok untuk diantar ke RSUD. Sedang sang cewek diantar ke kostannya. \'\'Kepada warga kota, saya sarankan, kalau tidak penting betul, tidak perlulah keluar malam.  Kalau sebelumnya, rempok membunuh di Pantai Panjang. Sekarang mereka menebas warga kota dan merampas motor.  Kepada orang tua, jangan perkenankan lagi anak-anak kita keluar malam. Bisa bahaya, kalau rampok sudah berkeliaran diantara kita seperti sekarang ini,\'\' ujarnya. Pada saat rapat pengurus Masjid Baitul Izzah dilanjutkan, pengurus bersepakat untuk menambah Security yang menjaga masjid.  Kalau selama ini security yang bertugas hanya satu orang setiap periode penjagaan, kedepan akan ditambah menjadi dua.  \'\'Kita akan menambah security jadi dua setiap periodenya,\'\' ungkap Zainawi Yazid. Seperti diberitakan sebelumnya perampokan terjadi di Simpang Padang Harapan, tepatnya di depan mushola Korem 041 Gamas pukul 21.00 WIB, Minggu (7/4/2013).  Dua warga Kota Bengkulu yang sedang berboncengan di jalan tersebut diserempet Sepeda motor Satria yang ditunganggi dua orang pria. Motor yang dikendarai keduanya langsung jatuh.  Sang cowok yang mengendarai motor langsung berdiri dan mencoba melawan.  Pria yang membonceng di Satria membawa parang dan  langsung ditebas dengan parang.  Sedang si cewek yang terjatuh ke jalan, hanya bisa berteriak menyaksikan kejadian perampokan tersebut. Melihat korban sudah bisa dilumpuhkan, pria yang melakukan pembacokan dan bertubuh tinggi besar tersebut langsung merebut motor dan melarikannya ke arah jalan Kapuas. ”Kami tadi sedang berboncengan dan motor berjalan dengan kecepatan lambat.  Tiba-tiba kami diserempet dan pria yang dibelakang yang membawa parang langsung menyerang kawan saya.  Dia terluka kena parang.  Tadi saya sempat teriak minta tolong.  namun yang ada di sekitar itu, hanya seorang wanita dan dia juga kelihatan takut melihat kejadian itu sehingga ia langsung pergi juga,” ujar Tia, cewek yang menjadi korban di depan Masjid Raya Baitul Izzah. Tia mengaku, usai kejadian, ia dan temannya langsung ke Masjid Raya sebab di masjid itulah yang terlihat banyak orang berkumpul.  Saat tiba di Masjid Raya, sang pemuda terlihat terluka di tangannya dan mengeluarkan banyak darah.  Sang pria terlihat membuka bajunya dan hanya mengenakan celana jeans.  darah dari tangan si cowok terlihat mengucur dan membasahi halaman masjid. Tidak lama si cowok dibawa dua remaja ke RSUD M Yunus untuk mendapatkan pengobatan.  Sedang Tia diantar pengurus Masjid Raya pulang ke kostannya di Jalan Seruni Padang Harapan.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait