Akan tetapi, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan ingin mengambil manfaat kedondong untuk ibu hamil yang satu ini.
BACA JUGA:Jangan Disepelekan, Inilah Penyebab Seseorang Mudah Kelelahan
3. Menjaga kesehatan mata
Kedondong kaya akan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, baik anak-anak maupun orang dewasa. Dengan tercukupinya asupan vitamin A, risiko Anda terkena gangguan penglihatan pun akan lebih rendah, misalnya rabun senja.
Selain itu, kedondong juga mengandung antioksidan yang dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit mata akibat penuaan, seperti katarak dan degenerasi makula.
4. Melancarkan pencernaan
Jika Anda mengalami kesulitan buang air besar, cobalah untuk mengonsumsi kedondong. Buah ini mengandung serat pangan yang dapat melancarkan pencernaan. Kedondong juga dapat memadatkan tinja sehingga mampu mencegah dan mengatasi sembelit.
Tak hanya itu, kandungan serat, antioksidan, serta beragam vitamin dan mineral di dalam buah kedondong juga dapat mencegah Anda dari berbagai gangguan pencernaan lainnya, seperti wasir dan divertikulitis.
Mencukupi kebutuhan serat tubuh juga diketahui berperan penting dalam menurunkan risiko terjadinya kanker usus besar.
BACA JUGA:Kantung Mata Hitam Bisa Jadi Tanda Ginjal Bermasalah, dr Zaidul Akbar Bagikan Cara Mengatasinya
5. Menjaga kesehatan kulit
Hampir semua orang ingin memiliki kulit yang sehat dan awet muda. Namun, paparan radikal bebas yang berasal dari sinar matahari, polusi, dan asap rokok, serta proses penuaan dapat menyebabkan kerusakan sel-sel kulit.
Nah, Anda dapat mencegah kerusakan kulit dengan cara mengonsumsi makanan bernutrisi. Salah satu makanan tersebut adalah buah kedondong.
Buah ini diketahui mengandung antioksidan yang baik untuk mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas, serta vitamin C yang berperan penting dalam pembentukan kolagen, yaitu protein yang berfungsi untuk menjaga kekuatan dan kelenturan alami kulit.
6. Menurunkan berat badan
Kedondong mengandung serat pangan yang tinggi. Makanan berserat tinggi akan dicerna lebih lambat di dalam tubuh sehingga membuat Anda kenyang lebih lama. Dengan demikian, Anda dapat lebih mudah mengatur porsi dan pola makan, sehingga berat badan Anda pun akan lebih terkontrol.