CURUP, BE - Puluhan petugas kebersihan yang bertugas di Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Kabupaten Rejang Lebong (RL), Jumat pagi (5/4) ramai-ramai mendatangi Kantor Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Dishutbun).
Kedatangan pekerja dengan julukan pasukan kuning itu menagih pembayaran gaji mereka.
\"Kamis (4/4) gaji kami hanya dibayar 1 bulan, terhitung Januari, Februari, Maret. Kami dipaksa tanda tangan 3 bulan menerima gaji, makanya kami datang ke Dishutbun untuk menanyakan kepastian pembayaran gaji kami,\" kata salah seorang petugas kebersihan.
Beruntung, gaji mereka dibayarkan, meski hanya satu bulan sehingga masih tersisa hak berupa gaji 1 bulan lagi belum dibayarkan. \"Sisa gaji kami sekarang sudah di bayar kembali, selama satu bulan, jadi dari kantor sudah dibayar satu bulan sedangkan dari Pak Anom dibayar satu bulan,\" tutur petugas kebersihan lainnya.
Desminarti (30) bukan nama sebenarnya, salah seorang petugas kebersihan mengisahkan suka duka mereka yang setiap hari pagi dan sore harus bekerja sebagai petugas sapu jalan, untuk menghadapi penilaian adipura. Namun saat tugas selesai dilaksanakan, saat berharap menerima upah untuk menerima pembayaran gaji, sedikit terkendala bahkan belum dibayar sepenuhnya.
Memang diakuinya sebelumnya sudah dibayar kan gaji selama satu bulan dari BLHKP, padahal saat ini sudah memasuki bulan ke empat ditahun 2013. Menurutnya sebagai pekerja harian di BLHKP dirinya tidak banyak menuntut janji dari pihak yang bersangkutan tetapi besar harapan untuk dibayarnya gaji selama bekerja selama ini.
\"Sudah dibayar satu bulan lagi berarti harapan kami dibayarkan 2 bulan lagi yakni pada bulan satu dan bulan empat ini. Jika dikalikan empat, setiap bulan menerima Rp 520 ribu, uang tersebut lumayan untuk hidup sehari-hari,\" katanya.
Melihat rekan sesama petugas kebersihan mendatangi kantor BLHKP, Rozi (32) salah seorang petugas bongkar muat truk sampah, mempertanyakan terkait pembayaran gaji yang belum mereka terima. \"Gaji kami beda dengan petugas kebersihan, kami satu bulan dibayar Rp 900 ribu perbulan setelah menemui Anom, berharap pembayaran gaji dari petugas bongkar muat juga dibayarkan,\" pintanya.
Rozi juga mengisahkan meskipun dari beban kerja dari gaji yang diterima lebih berisiko, dan belumlah bisa dikatakan cukup untuk beban hidup, dari pembayaran gaji. Setiap hari, dirinya tidak keberatan dengan beban kerja yang dilakukan. Sejak dari pagi hari sampai dengan sore bahkan pernah sampai malam hari. \"Ini memang tugas kami mengangkut sampah, kami hanya menuntut dibayarkannya gaji,\" kata pria yang mulai bekerja di BLHKP sejak tahun 2008 lalu itu.
Sementara itu, ditemui wartawan mantan Kepala BLHKP Anom Chan SSos menuturkan, pembayaran untuk honor yang tersangkut masih diusahakan dan akan di selesaikan. \"Iya sudah saya mau bayar dulu untuk gaji petugas, yang belum sekarang masih dalam proses pembayaran,\" kata Anom singkat.
Sebelumnya, Kamis (4/4) beberapa perwakilan petugas kebersihan mendatangi gedung DPRD RL untuk mengadukan nasib mereka. Kedatangan petugas kebersihan itu disambut anggota DPRD RL Dra Nurul Khairiah dan Ari Wibowo, SH. Kepada wartawan Ari mengungkapkan tuntutan para petugas kebersihan tersebut.
Diantaranya, uang gaji rapel tahun 2012 yang terhitung naik belum diterima, tahun 2013 kenaikna SPT gaji sebesar Rp 605 ribu hanya diterima Rp 525, itupun baru satu bulan sedangkan jumlah tukang sapu berjumlah 120 orang, tukang taman 70 orang, petugas bongkar muat 27 orang.
\"Mereka berharap jeripayah mereka dibayarkan sesuai jumlahnya, tidak ada kata-kata dipecat kalo orang tanya gaji. Karena ada juga yang dirumahkan. Kita akan rekomendasikan laporan petugas kebersihan ini ke pimpinan dewan untuk ditindaklanjuti oleh Komisi III yang bermitra dengan BLHKP,\" tegas Ari. (999)