Masih Punya Hutang Saat Meninggal, Gus Baha Jelaskan Nasib dan Cara Membayarnya

Senin 13-05-2024,08:00 WIB
Reporter : Ari Apriko
Editor : Ari Apriko

BACA JUGA:Jangan Lagi Sedekah Seperti Ini, Gus Baha: Tak Bermanfaat Dalam Islam

Dalam konteks ini, dia menekankan bahwa utang tersebut seharusnya dipenuhi oleh saudara atau anak yang masih hidup.

Tujuannya adalah agar orang yang meninggal tidak membawa beban utang ke alam akhirat.

Gus Baha mengingatkan bahwa di akhirat, pemberi utang akan mencari keadilan di hadapan Allah, karena utang yang belum diselesaikan oleh orang yang dicintai oleh Allah.

Oleh karena itu, dia mendorong untuk berbuat baik kepada orang-orang yang saleh dan memaafkan utang, karena menurutnya, surga menanti bagi mereka yang melakukan hal tersebut.

Gus Baha menegaskan keyakinannya bahwa Allah SWT tidak mengampuni utang, bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri menolak untuk mendoakan orang yang meninggal jika masih memiliki utang yang belum terbayar.

Dia menjelaskan bahwa bahkan orang yang syahid, menurut ajaran Nabi, masih akan dimintai pertanggungjawaban atas utangnya.

Oleh karena itu, Gus Baha menegaskan pentingnya untuk tetap melunasi utang, meskipun pembayaran dapat dilakukan oleh keluarga atau orang terdekatnya.

Pesan utama yang disampaikan adalah tentang pentingnya bertaubat dengan sungguh-sungguh dan berupaya menjadi orang yang saleh sebagai langkah awal dalam menyelesaikan masalah utang.

BACA JUGA:Amalan Tajir Melintir, Rezeki Akan Berlipat Ganda, Gus Baha Sarankan Amalkan Setelah Subuh

BACA JUGA:Gus Baha Sarankan Sering Membaca Surah Ini, Karena Bisa Membuka Pintu Rezeki

Dengan demikian, kajian Gus Baha memberikan wawasan mendalam mengenai konsep utang dalam perspektif agama Islam dan memberikan solusi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Itulah penjelasan Gus Baha tentang nasib orang yang masih punya hutang saat meninggal dan solusinya. Semoga bermanfaat.(*)

Kategori :