BENGKULUEKSPRESS.COM - Beberapa merek dry shampoo ditarik dari pasaran karena disebut-sebut bisa memicu kanker. Hal ini tentu menimbulkan rasa khawatir bagi para penggunanya. Yuk, ketahui kebenaran dari informasi ini. Dry shampoo atau sampo kering adalah sampo yang mampu menghilangkan kotoran dan minyak tanpa harus melalui proses pembilasan dengan air. Seperti namanya, sampo ini digunakan ketika rambut dalam keadaan kering.
Penggunaan dry shampoo cukup ringkas, yaitu hanya dengan menyemprotkan produk pada rambut dan kulit kepala. Dalam sekejap, rambut akan bebas dari lepek dan wangi seperti setelah keramas.
BACA JUGA:Tips Ampuh Bagi yang Ingin Punya Wajah Mulus dan Tirus
Ini Kaitan Dry Shampoo dengan Penyakit Kanker
Dilihat dari manfaatnya, penggunaan dry shampoo memang bisa menjadi solusi bagi kamu yang tidak memiliki banyak waktu untuk mencuci rambut. Pemakaian produk ini juga bisa memberikan sensasi segar di kepala. Namun, sebelum membeli dry shampoo, kamu dianjurkan untuk membaca label kemasannya terlebih dahulu. Soalnya, beberapa produk dry shampoo mengandung benzena, yaitu bahan kimia yang bersifat karsinogen.
Bahan kimia ini tidak berwarna, beraroma manis, serta mudah menguap dan terbakar. Biasanya, benzena digunakan sebagai bahan baku deterjen, plastik, pelumas, pestisida, pewarna, dan karet. Perlu kamu tahu, benzena tidak boleh kontak lama dengan kulit, terhirup, atau termakan. Hal ini karena paparan benzena dapat merusak sel-sel tubuh dan mengganggu fungsinya.
BACA JUGA:Tak Hanya Enak dan Lezat! Ini Dia Manfaat Gula Aren bagi Tubuh
Jika tubuh terus terpapar benzena dalam jumlah yang tinggi, sumsum tulang belakang bisa rusak dan tidak mampu memproduksi sel darah dalam jumlah yang cukup. Lama-kelamaan, tubuh akan kekurangan sel darah dan menyebabkan anemia aplastik.
Selain mengurangi produksi sel darah, bahan kimia ini dapat memicu pertumbuhan sel darah putih yang abnormal dan bersifat kanker. Salah satu kanker yang dapat terjadi akibat paparan bahan kimia ini adalah kanker darah atau leukemia.
Tidak hanya benzena, cocamide diethanolamine (cocamide DEA) dan formaldehyde juga tergolong sebagai bahan kimia yang perlu dihindari. Alasannya, kedua zat ini juga bersifat karsinogen dan dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
BACA JUGA:Mana Lebih Baik Antara Susu Pasteurisasi vs Susu Segar?
Dampak Negatif Penggunaan Dry Shampoo
Walaupun namanya sampo, cara kerja dry shampoo tidak sama dengan sampo yang kamu pakai saat keramas. Makanya, dry shampoo tidak dianjurkan digunakan terlalu sering, apalagi sampai menggantikan peran sampo, ya. Selain karena kandungan bahan kimianya, dry shampoo tetap bisa menimbulkan masalah kesehatan kulit kepala dan rambut jika digunakan terlalu sering.
Beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat penggunaan dry shampoo, yaitu:
- Rambut menjadi kering karena umumnya dry shampoo tidak mengandung pelembap
- Rambut mudah rusak, kering, rapuh, dan patah karena beberapa produk dry shampoo mengandung alkohol
- Kulit kepala berketombe dan teriritasi akibat residu (sisa) produk yang menumpuk di kulit kepala
BACA JUGA:Cukupi Asupan DHA dan Omega-3 Agar Otak Anak Cerdas
Itulah kaitan antara penggunaan dry shampoo dengan penyakit kanker. Di Indonesia, sampai saat ini belum ditemukan dry shampoo yang mengandung benzena atau bahan kimia berbahaya lainnya. Namun, mengingat penggunaan dry shampoo terlalu sering juga bisa menimbulkan masalah kesehatan kulit kepala dan rambut, sebaiknya kamu perlu lebih bijak dalam memakai produk ini.
BACA JUGA:Ampuh untuk Mengatasi Batuk Kering, dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Herbalnya
Gunakan dry shampoo sesekali saja, atau ketika kamu benar-benar membutuhkannya. Selain itu, luangkanlah waktumu untuk mencuci rambut, setidaknya 2–3 hari sekali, dan pilih sampo sesuai jenis rambut, ya. Jika kamu masih memiliki pertanyaan tentang dry shampoo atau memiliki masalah pada rambut dan kulit kepala, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter guna mendapatkan solusi yang tepat.Semoga bermanfaat.(**)