Perlu kamu ketahui, orang dewasa sehat hanya membutuhkan 1800–2000 kalori per hari. Jadi, mengonsumsi segelas bubble tea sudah memenuhi sekitar 25% asupan kalori harianmu.
Padahal, setelah mengonsumsi teh kekinian ini, biasanya kamu tetap ingin makan berat dan mengonsumsi camilan lain, bukan? Jadi, wajar saja bila berat badanmu bisa cepat naik bila sering minum minuman ini.
2. Kesehatan gigi terganggu
Gangguan kesehatan kedua yang bisa di alami adalah kesehatan gigi. Secara umum, boba tea adalah campuran teh, susu, dan gula yang disajikan dalam bentuk dingin.
Meski susu baik untuk kesehatan gigi, tetapi bahan-bahan tambahan lainnya justru bisa meningkatkan risiko munculnya gangguan pada gigi, termasuk gigi berlubang.
Hal ini karena jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dan kebersihan gigi serta mulut tidak dijaga dengan baik, gula dan bahan tambahan lain dalam boba tea yang menumpuk di gigi dapat diubah menjadi zat asam oleh bakteri di dalam mulut. Zat asam ini kemudian bisa mengikis email gigi dan membuat gigi jadi berlubang.
BACA JUGA:Hanya Bumbu Masakan, Ini Manfaat Kencur untuk Kesehatan: Rahasia Para Penyanyi Profesional
3. Sembelit
Pearl dalam sajian boba tea ternyata rendah kandungan nutrisi, termasuk serat. Itulah alasannya mengapa sering mengonsumsi teh kekinian ini bisa memicu sembelit.
Selain itu, tambahan zat bernama guar gum sebagai bahan campuran di dalam pearl juga dinilai dapat memicu sembelit.
Selain berbagai risiko kesehatan di atas, pemanis buatan, pengental, dan pengawet yang digunakan dalam boba tea juga mengandung zat-zat yang dinilai tidak baik untuk kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan.
Kandungan gula yang tinggi pada minuman ini juga bisa berisiko menyebabkan diabetes, jika bubble tea dikonsumsi terlalu sering atau banyak.
BACA JUGA:Cerahkan Wajah Hingga Atasi Panu, Berikut Manfaat Daun Diri untuk Kesehatan Kulit Wajah
4. Meningkatkan risiko penyakit asam urat
Sumber makanan tinggi gula dan kalori sudah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes. Selain itu, kandungan gula dan kalori yang tinggi pada minuman manis juga dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung dan asam urat.
Berdasarkan penelitian pada 2013, konsumsi minuman manis lebih dari dua kali sehari terbukti meningkatkan risiko penyakit asam urat sebesar 1,78 kali pada laki-laki. Sementara itu, risiko pada perempuan bertambah menjadi 3,05 kali lipat.