Oleh karena itu, konsep makanan adalah memberikan hak pada tubuh, dan seberapa banyaknya makanan yang dibutuhkan masing-masing orang bisa berbeda-beda tergantung pada metabolisme individu.
Setelah memahami prinsip ini, proses makan akan menjadi lebih mudah dan lebih bermakna. Dr. Zaidul Akbar menekankan bahwa ukuran sebenarnya dalam hal ini adalah iman.
"Karena kenyang itu yang ngasih sinyal tubuh kita sendiri, maka jangan makan sampai kenyang, makan ya secukupnya," terang dr Zaidul Akbar.
Kembali ke pola hidup sehat yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, dimana Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan, tetapi memberikan hak yang seimbang kepada tubuh.
"Anda tidak perlu mengurangi makan, tapi Anda makan yang bener, gitu aja," pesan dr Zaidul Akbar.
Mengenai cheating day atau hari di mana seseorang memberikan kebebasan kepada diri sendiri untuk mengkonsumsi makanan kesukaan.
Menurut dr Zaidul Akbar hal ini tergantung pada seberapa bersih tubuh seseorang, terutama bagian dalam seperti organ dan lain-lain, yang sudah terbiasa menerima makanan sehat.
dr Zaidul Akbar mencatat pengalaman beberapa orang yang telah menceritakan bahwa setelah menjalani pola makan yang sehat dan bersih, kemudian melakukan "cheating day", mereka mengalami sakit yang tiba-tiba bahkan ada yang harus masuk rumah sakit.
BACA JUGA:Ingin Minuman Sehat dan Menyegarkan Saat Buka Puasa, dr Zaidul Akbar Bagikan Resepnya
BACA JUGA:Kopi dan Teh Tak Dianjurkan Diminum Saat Sahur, dr Zaidul Akbar Jelaskan Alasannya
"Cheating day itu boleh tapi tapi cheatingnya jangan kelewatan jangan terlalu jorok banget makannya, makanan yang gak bersih atau sangat tinggi karbonya, yang sangat tinggi penyedapnya,"kata dr Zaidul Akbar.
Menurut dr Zaidul Akbar, melakukan "cheating day" tidak menjadi masalah selama dilakukan hanya sekali-sekali saja.
Namun, hal ini harus seimbang dengan meningkatkan konsumsi makanan sehat dalam porsi yang lebih banyak.
"Mungkin karena lidah orang Indonesia termasuk saya terbiasa makan mie instan, saya makan mie instan tapi maaf bukan yang murahan, ada mie yang tidak terbuat dari tepung misalnya mie wortel atau dari bayam. Tetap dapat rasanya, tetap seperti mie dan menyenangkan, dan tidak membuat badan amburadul," demikian dr Zaidul Akbar.
Itulah penjelasan dr Zaidul Akbar tekait dengan cara menetralisir makanan berlemak yang kita makan saat lebaran. Semoga bermanfaat.(*)