Abrasi dan Pendangkalan Jadi Pemicu

Selasa 02-04-2013,13:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Adanya pengikisan sungai akibat aktivitas penambangan yang terjadi di Sungai Bengkulu dinilai sebagai penyebab terjadinya banjir di sekitar kawasan Tanjung Agung dan Rawa Makmur. Peniliaian ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, Drs Herman Sidik saat dijumpai usai rapat penanganan banjir di Kantor Walikota, kemarin.

\"Banjir ini kan terjadinya karena penurunan permukaan tanah akibat penambangan yang dilakukan oleh oknum di Sungai Bengkulu. Mereka itu menambang dengan menggunakan mesin. Jadi abrasinya hampir di mana-mana itu. Bahkan muaranya bertambah menjadi dua sekarang. Ini domainnya Badan Lingkungan Hidup untuk menertibkannya. Karena itu sudah merusak,\" kata Herman.

Selain abrasi, Herman mengungkapkan, banjir juga disebabkan karena tersumbatnya gorong-gorong atau drainase. Seperti yang terdapat di daerah Pinang Mas. \"Di daerah ini terjadi degradasi runway yang menuju ke Pinang Mas. Sehingga gorong-gorongnya tidak ada yang berfungsi. Tapi dalam rapat tadi kata Kepala PU sudah dianggarkan untuk tahun ini sejumlah gorong-gorong akan diperbaiki,\" ujarnya.

Selain dua hal itu, Herman juga menyampaikan sebab lain. Yakni, banjir kiriman dari wilayah gunung di Taba Penanjung dan tingginya debit hujan yang turun pada malam itu. \"Bayangkan, hujan turun dengan deras selama 10 jam,\" tukasnya. Mengenai upaya penanganan, Herman menyatakan, pihak BPBD Kota telah menyalurkan bantuan kepada warga di tiga titik banjir.

\"Kita sudah mengatasinya di tiga titik. Yakni di Korpri, Rawa Makmur dan Tanjung Agung. Kita sudah berupaya untuk membangun posko tapi dicegah warga. Mereka minta tenda dan itu kita fasilitasi. Selain itu kita sediakan kepada mereka kasur, beras, mie instan dan sarden. Semua kita siapkan sesuai dengan kebutuhan mereka,\" sampainya.

Tinjau Korban Banjir Sementara itu, Walikota H Helmi Hasan SE pada Minggu malam (31/3) melakukan peninjauan di lokasi banjir dan memberikan bantuan langsung  kepada korban banjir. Kunjungan ini dilaksanakannya di RT 01 Kelurahan Tanjung Agung, RT 02 dan RT 012 Kelurahan Rawa Makmur dan RT 8 Sukamerindu.

\"Kami akan melakukan koordinasi baik dengan pemerintahan provinsi maupun pemerintahan pusat untuk mengatasi masalah banjir ini,\" cetus Helmi seraya meminta kepada petugasnya untuk mencatat bahwa harus ada tanggul siring penampungan air untuk menanggulangi banjir kiriman seperti yang terjadi saat itu.

Pendangkalan Kondisi yang tak jauh berbeda di Sungai Andalas atau yang lazim disebut Nelas. Sungai yang berada di Desa Jenggalu dan Cahaya Negeri Kecamatan Sukaraja mengalami pendangkalan. Sebab sungai itu kini kini hanya memiliki dalam 1,5 meter.

Jika lambat ditangani warga sekitar akan kerap diterpa banjir bila hujan deras tiba.

“Aliran Sunggai buatan dibuat pada 2007 silam itu menelan anggaran Rp 3 miliar. Saat itu kedalamannya 5 meter dengan panjang 2 kilometer. Tapi saat ini hanya sedalam 1 meter akibat endapan lumpur dan timbunan tanah yang dibawa dari atas,” ujar Kades Cahaya Negeri Evan Efrianto.

Sampai saat ini tidak ada perawatan yang dilakukan Pemkab Seluma.  Warga, kata dia, sesekali melakukan gotong royong membersihkan aliran sungai buatan tersebut. Padahal tujuan awal membuat sungai buatan ini untuk meluruskan alur sungai dan menanggulangi banjir musiman. Namun belakangan fungsi itu berubah dengan kebanjiran.

Banjir yang terjadi beberapa hari lalu akibat sungai tidak mampu menampung air limpahan sehingga meluap dan menggenangi sejumlah areal rumah dan perkebunan warga.\"Kami berharap Pemkab bisa lebih memperhatikan kondisi warganya,\" imbuhnya.

“ya diharapkan pihak pemerintah dapat lebih memperhatingan warganya yang berdomisili di tepian aliran sunggai ini dan lebih tanggap lagi lah, Jika lamban ditanggulangi maka warga dua desa ini akan selalu banjir,”ujarnya.

Logistik Habis Di sisi lain berapa kecamatan yang tergenang banjir hanya beberapa kecamatan saja yang telah mendapatkan bantuan sosial berupa logistik makanan siap saja. Dinas Sosial Kabupaten Seluma hanya menyuplai ke Kecamatan Air Periukan dan Seluma Barat. Sedangkan Kecamatan Sukaraja dan Seluma Selatan belum mendapatkan bantuan. Sebab stok bantuan logistik telah habis.

“Kami tengah mengupayakan ke Dinas Sosial Provinsi untuk membantu persediaan logstik,” ujar Kepala Dinas Sosial Seluma Drs H Rusyikin.(333/009)

Tags :
Kategori :

Terkait