BENGKULUEKSPRESS.COM - Menjaga area kemaluan wajib dilakukan agar kesehatan tetap terjaga karena bisa memengaruhi kesuburan dan aktivitas seksual. Nah, salah satu masalah kemaluan yang dapat terjadi adalah kutu kemaluan. Apakah kutu ini sama dengan kutu rambut? Lalu, apakah kutu kemaluan berbahaya? Dalam artikel kali ini, kita akan membahas pengertian, gejala, sampai wujudnya. Yuk, cari tahu!
BACA JUGA:Produsen Helm AGV Rilis Helm K3 Terbaru, Harga Rp 4 jutaan!
Apakah kutu kemaluan berbahaya?
Kutu kemaluan adalah serangga kecil yang hidup di area rambut kemaluan dan menyebabkan gatal-gatal di area tersebut. Biasanya, kutu ini ditularkan melalui hubungan seksual dan memiliki panjang 1,1-1,8 mm. Terbilang umum, kutu kemaluan (“crab”) tidak perlu dikhawatirkan karena tidak termasuk ke masalah kesehatan yang cukup serius. Selain itu, kutu ini juga bisa diatasi.
Jika kamu punya kutu ini, maka tidak menandakan bahwa kamu orang yang jorok, lho. Timbulnya kutu kemaluan karena penularan dari hubungan seksual. Bukan dari bersih atau kotornya seseorang dalam merawat area kemaluan. Selain itu, penyebaran kutu ini juga bisa melalui pakaian, handuk, atau tempat tidur seseorang yang sudah terinfeksi dahulu.
Namun untungnya, kutu ini tidak bisa menyebar melalui jabatan tangan atau kontak fisik lainnya, seperti menyebar melalui toilet umum. Kutu kemaluan tidak mampu untuk hidup dalam jangka waktu yang panjang selain di tubuh manusia. Kutu tersebut pun tidak mampu bertahan di permukaan yang halus.
BACA JUGA:Nolan dan Casey Stoner Kolaborasi Rancang Helm Berkualitas
Seperti apa wujud kutu kemaluan?
Kamu mungkin penasaran apakah wujudnya sama dengan kutu rambut? Uniknya, kedua jenis kutu ini sangat berbeda lho, baik dari sifat maupun wujudnya. Secara umum, kutu rambut hanya hidup di area kepala, alis, atau bulu mata, sedangkan kutu kemaluan hanya hidup di area organ intim seseorang.
Kutu rambut juga terbilang sangat mudah penyebarannya, bisa melalui kontak dekat kepada orang yang sudah menderita dahulu. Namun, kutu kemaluan tidak mudah untuk disebarkan, hanya bisa melalui kontak atau hubungan seksual dengan seseorang yang sudah terkena.
BACA JUGA:Makin Keren! Arai dan HJC Rilis Helm Grafis Pembalap MotoGP
Untuk wujud dari kutu kemaluan pun berbeda-beda, sesuai dari tahapan pertumbuhannya sebagai berikut:
1. Telur kutu. Wujudnya berbentuk oval, berwarna kuning atau putih. Lalu, telur kutu juga sangat sulit untuk dilihat oleh mata.
2. Nimfa. Terus bertumbuh, telur kutu akan berubah menjadi nimfa atau kutu muda. Biasanya, mereka akan terus bertumbuh selama 2 atau 3 minggu ke depan. Sebagai nimfa, kutu sudah dalam proses memakan darah manusia.
3. Kutu dewasa. Setelah pertumbuhan selama 2 atau 3 minggu, kutu akan berubah menjadi dewasa dan memiliki 6 kaki. Biasanya, kaki depan mereka lebih besar, bentuknya pun menyerupai cakar penjepit kepiting. Kemudian, warnanya pun berubah menjadi cokelat atau putih keabuan.
BACA JUGA:Produksi Vespa Batik Disetop Piaggio Indonesia
Gejala kutu kemaluan
Meskipun tidak mematikan, namun memiliki kutu ini tentunya sangat mengganggu karena rasa gatal yang ditimbulkan cukup hebat. Agar semakin waspada, berikut gejala kutu kemaluan yang perlu diketahui:
- Rasa gatal yang cukup hebat di area kemaluan
- Bintik-bintik darah di celana dalam
- Bintik putih kecil pada rambut kemaluan
- Bintik pucat kebiruan di paha, bokong, dan perut bawah
Jika kamu mengalami gejala di atas, tenang saja, ada perawatan yang bisa kamu lakukan untuk menguranginya, lho.
BACA JUGA:Peugeot Motocycles Tawarkan Skutik Django Model Limited Edition
Bagaimana cara mengatasinya?
Pengobatan kutu kemaluan yang utama adalah menggunakan sampo yang didesain khusus untuk membasmi kutu secara rutin. Beberapa produk lainnya terdiri dari losion yang mengandung 1% permethrin atau sediaan yang mengandung pyrethrins dan piperonyl butoxide. Obat-obatan tersebut aman dan efektif serta dijual bebas.
Berikut langkah-langkah pengobatan atau cara mengatasi kutu kemaluan yang bisa kamu lakukan:
1. Periksalah kutu pada seluruh area tubuh yang berambut, sepert area lipatan ketiak, paha, bokong, dan perut bagian bawah.
2. Bersihkan dan keringkan tubuh, kemudian aplikasikan sampo atau krim pada area yang memiliki kutu. Hindari untuk mengoleskannya pada bulu mata.
3. Diamkan selama beberapa saat sesuai dengan lama waktu yang dianjurkan, setelah itu dibilas.
4. Kamu dapat mengangkat telur kutu dari helaian rambut dengan cara manual ataupun menggunakan sisir yang bergigi rapat. Setelah perawatan, kenakan pakaian dan pakaian dalam yang bersih.
5. Bersihkan dan keringkan pakaian, sprei dan handuk dengan air panas pada temperatur sekitar 54°C
6. Jangan semprotkan insektisida pada pakaian dan benda lainnya di rumah
7. Hindari melakukan hubungan seks hingga pengobatan telah tuntas
BACA JUGA:Peugeot Motocycles Tawarkan Skutik Django Model Limited Edition
Selain itu, kamu juga bisa melakukan vacuum di tempat tidur atau karpet untuk membasmi adanya kemungkinan kutu yang tinggal. Langkah ini tidak hanya sekali dilakukan dan harus beberapa kali selama beberapa minggu. Kalau kamu sedang dalam kondisi hamil dan menyusui, kamu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan kutu apa pun.(**)