Ampo! Cemilan Ringan Orang Jawa dari Tuban Jawa Timur yang Berasal dari Tanah Liat

Jumat 09-02-2024,17:58 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tuban, adalah salah satu desa di Jawa Timur Indonesia, dimana orang-orang nya memakan tanah yang disebut dengan nama ampo yang dipercayai bisa sebagai obat dan mereka mempercayai bahwa ampo bisa menghilangkan rasa sakit.

BACA JUGA:Pentingnya Makna Tato Bagi Suku Dayak Kalimantan

Cara membuat Ampo sangat sederhana dan mudah. Namun, tanah yang digunakan sebagai bahan baku membuat ampo tidak bisa sembarangan, melainkan harus berjenis tanah liat yang bertekstur lembut dan bebas dari pasir, kerikil, atau batu.


Dari tanah yang sudah dikumpulkan, pembuat kemudian membentuk semacam adonan berbentuk kotak atau bentuk tertentu lainnya dengan menambahkan air secukupnya agar adonan tanah menjadi kalis dengan ciri tidak lengket di tangan. Untuk membuat adonan kotak tersebut, tanah ditambah air sedikit demi sedikit sambil sesekali ditumbuk dengan alat semacam palu besar dari kayu.

BACA JUGA:Seni Rajah Sak Yant, Tatto Bertuah Dari Thailand

Setelah adonan kotak siap, proses berikutnya adalah mengikis atau menyerut tanah di bagian atas adonan sedikit demi sedikit dengan menggunakan bilah pisau bambu. Hasil serutan tanah yang berbentuk seperti stik wafer dengan panjang 6–8 cm itu yang disebut ampo. Ampo kemudian dikumpulkan dan ditempatkan pada semacam periuk gerabah tanah liat untuk diasapi di atas tungku kayu bakar.

BACA JUGA:Festival dan Ritual Upacara Bertema Kematian dari Seluruh Dunia

Makanan dari tanah liat yang diberi nama "Ampo" ini sudah menjadi makanan tradisional yang dipercaya oleh masyarakat di Pulau Jawa, terutama masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur dipercaya dapat menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang dapat mengobati beberapa macam penyakit.

BACA JUGA:Luar Biasa! Teknologi Canggih dan Mutakhir Ini, Ternyata Milik Nenek Moyang Kita

Menurut sejarahnya, tradisi memakan ampo di Tuban semakin marak ketika era penjajahan. Saat itu, sumber makanan tergolong cukup sulit didapatkan. Masyarakat pun akhirnya menggunakan endapan tanah aluvial dari tepi sungai Bengawan Solo. Saat ini, salah satu wilayah yang masih memproduksi ampo adalah Desa Bektiharjo, Tuban.

BACA JUGA:Serem! Inilah Hewan yang Digunakan Dalam Pengobatan Tradisional China

Selain Tuban, ampo juga bisa ditemukan di Tuban atau Cirebon, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan utama terletak pada bentuknya. Ampo khas Cirebon memiliki bentuk gulungan yang lebih besar, sedangkan ampo dari Tuban ukurannya lebih kecil. Tak hanya dijadikan camilan, ampo juga kerap jadi pelengkap untuk berbagai acara budaya, seperti sedekah bumi, selametan, atau saat musim panen tiba. (**)

Kategori :