BENGKULUEKSPRESS.COM - Di momen Anda melihat buah hati dengan nyaman terbungkus bedong, Anda segera merasa dipenuhi cinta untuknya. Orangtua tak bisa menahan diri untuk mencium bayi yang baru lahir. Ungkapan cinta ke anak bisa membantu mengembangkan intelektualitas anak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Washington University School of Medicine in St. Louis, menyatakan cinta dari orangtua bisa punya pengaruh positif pada perkembangan otak. Bahkan penelitian menemukan kalau pusat belajar dan memori di otak jadi 10 persen lebih besar pada anak yang menerima rasa sayang sejak bayi.
BACA JUGA:Honda Stylo 160 Gunakan Rangka eSAF, Ini Alasannya
Orangtua mengungkapkan rasa cinta dengan mencium bayi dan telah melakukannya sejak lama. Meski kita mencium bayi karena cinta, tahukah Anda kalau kita kemungkinan tanpa sengaja membahayakan bayi saat menciumnya?
Risiko mencium bayi baru lahir
Cinta penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Orangtua mencium bayinya dan ini sangat normal. Tapi di waktu yang sama, penting bagi orangtua menjaga keamanan bayi dari terkena infeksi berbahaya. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah jangan biarkan siapapun mencium bayi di mulut atau di dekat mulut, terutama selama 3 bulan awal setelah kelahiran.
Kita juga harus ingat, bayi mulai menerima vaksin sejak lahir hingga usia tertentu dan membutuhkan beberapa dosis untuk membuat vaksin efektif di tubuhnya. Terlebih untuk beberapa bulan awal, tubuh anak memiliki sistem kekebalan yang masih rentan dan sangat sensitif terhadap kuman. Anda perlu mengawasi anak dengan seksama dan pastikan ia aman dari penyakit apapun.
BACA JUGA:Misteri Dibalik Angka 786 yang Melegenda dan Bisa Mendatangkan Rezeki
Berikut beberapa masalah yang dapat dialami bayi saat ada orang lain yang menciumnya.
1. Herpes simplex tipe 1 (HSV 1)
Diketahui kalau mencium bayi di bibir atau dekat mulut bisa menyebabkan penyebaran virus Herpes simplex tipe 1 (HSV 1), dan ini merupakan kuman paling umum yang ditemukan di mulut manusia. Virus Herpes simplex tipe 1 tidak berbahaya bagi orang dewasa tapi bisa memicu tonjolan luka baik di dalam maupun di luar mulut disertai demam atau bahkan infeksi parah di otak, paru-paru, dan penyakit liver pada bayi baru lahir.
2. Luka infeksi cold sore
Pada sebuah postingan di media sosial, seorang ibu menjelaskan bagaimana anaknya terinfeksi HSV 1 karena dicium oleh seorang dewasa yang menderita cold sore. Anak dilarikan ke rumah sakit dan selama berhari-hari harus melawan virus yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Melihat ekstrimnya kasus ini, sangat disarankan orang dewasa atau anak yang menderita cold sore untuk menjauhi bayi baru lahir.
BACA JUGA:Biar Tahu! Begini Sejarah Petasan Atau Kembang Api Tercipta
3. RSV (Respiratory Syncytial Virus)
RSV merupakan virus yang bisa menyerang paru-paru bayi, membuatnya kesulitan bernapas. Selain itu, RSV sangat menular dan anak kecil sulit untuk menghindarinya. Bila anak kecil atau orang dewasa yang terinfeksi mendekati dan mencium bayi, virus akan menyebar ke bayi. Terlebih lagi, pada bayi, saluran udara untuk bernafas bentuknya kecil dan sangat tipis, jadi peradangan yang disebabkan oleh infeksi bisa berakibat fatal.
4. Alergi makanan
Banyak anak dan orang dewasa mengalami alergi akibat dari beberapa jenis makanan. Meski Anda memberitahu tamu yang datang menjenguk tentang alergi makanan yang mungkin bayi alami, mereka mungkin tidak memahami pentingnya membuat bayi aman dari makanan ini.
Meski untuk produk makeup, kebanyakan orang tidak menyadari keberadaan gluten di lipstik. Gluten bisa memicu respon autoimun pada tubuh, membuat anak berisiko tinggi terkena kanker dan gangguan autoimun lainnya.Yang paling baik adalah mencegah orang mencium atau mendekati bibir bayi karena Anda tidak bisa pastikan makanan apa yang orang konsumsi, sisa makanan bisa masih ada di mulut.
BACA JUGA:Bikin Ngakak! Inilah Partai Politik Paling Aneh yang Pernah Ada di Dunia
Bahan kimia pada produk perawatan kulit
Produk perawatan kulit dikenal mengandung bahan kimia yang bisa membantu pria dan wanita terlihat muda dan segar. Produk ini bisa mengandung paraben, formaldehyde, pewarna buatan, dan banyak lagi. Ini dianggap mengganggu endokrin dan bahkan ada penemuan terkait dengan risiko kanker. Orang yang datang mengunjungi bayi sebaiknya dalam kondisi bersih sebelum mencium bayi. Dengan begitu, langkah ini bisa mencegah bayi terpapar kosmetik yang mengandung bahan kimia beracun.
Penyakit akibat ciuman (Mononucleosis)
Penyakit akibat ciuman merupakan nama untuk istilah mononucleosis, infeksi yang ditularkan melalui air liur, sering kali melalui ciuman. Meski sangat dikenal terjadi pada remaja dan orang dewasa, penyakit ini juga bisa menimpa bayi. Pada bayi dan anak kecil, kondisi ini menyebabkan hidung berair atau perilaku rewel dan bisa juga memicu masalah pernapasan pada kasus yang jarang.
BACA JUGA:Sejarah Asal Mula Rajah Atau Tato di Dunia
Ini merupakan penyakit virus dan tidak ada penanganannya. Anak harus mengalami penyakit hingga sistem kekebalan membantu membasmi infeksi dengan sendirinya. Selain itu, penyakit ini menular dan bisa ditularkan oleh anak dan orang dewasa lain dengan mudah.
Gigi berlubang
Kita semua menyadari fakta bahwa tidak menjaga kebersihan mulut bisa memicu gigi berlubang. Dan fakta yang kurang banyak diketahui adalah ciuman bisa juga memicu lubang pada gigi bayi. Orangtua perlu diperingatkan tentang bakteri yang disebut ‘Streptococcus mutans’ yang ada di air liur. Ketika bakteri ini ditularkan ke anak, bisa memicu lubang di gigi kecil mereka.
BACA JUGA:Kelompok Sekte Kontroversial yang Pernah Muncul di Indonesia
Anda tanpa sengaja menularkan kuman ke anak melalui ciuman, dan bahkan ketika Anda berbagi makanan dengan anak. Agar lebih aman, Anda perlu pastikan Anda tidak menyebarkan air liur ketika meniupkan makanan agar lebih cepat dingin untuk anak.
Virus perut
Kondisi yang tidak menyenangkan bagi orangtua ketika melihat anak menderita nyeri perut, muntah, dan diare. Satu ciuman dari orang dewasa dengan virus ini sudah cukup membuat anak menderita. Selain itu, virus perut menular dan bisa sangat berbahaya bagi bayi. Cairan tubuh yang hilang di kondisi seperti ini bisa membuat bayi mengalami dehidrasi dan orangtua perlu segera membawanya ke rumah sakit, untuk menerima injeksi serta untuk mengatur cairan di tubuh.Bahkan bayi yang menyusu tidak bisa aman dari dehidrasi karena cenderung memuntahkan apa yang dikonsumsi ketika sakit. Jadi sebaiknya hindari mencium wajah bayi terutama selama bulan-bulan awal.
BACA JUGA:Jadi Penerus Starlet! Inilah Sejarah Toyota Yaris di Indonesia