Ada Alat Telepati Elektronik! Memungkinkan Manusia Bisa Berkomunikasi Tanpa Menggunakan Panca Indra

Sabtu 20-01-2024,10:22 WIB
Reporter : Fitri Nugroho
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Jika mendengar kata telepati bukanlah hal yang asing lagi, karena ungkapan ini sudah santer didengar oleh masak Indonesia. Telepati biasanya dikaitkan dengan kemampuan orang-orang jaman dulu, seperti zaman kerajaan.

Saat ini ungkapan kata "telepati" tak jarang didengar. Terlebih banyaknya film-film fiksi ilmiah mungkin sudah familiar dengan kata tersebut dan ingin mereka wujudkan.

Tapi, apa itu telepati? Bisa dibilang telepati adalah kemampuan untuk berkomunikasi atau saling menukarkan informasi dengan orang lain tanpa menggunakan indra.

BACA JUGA:6 Langkah Kunci Sebelum Terjun ke Dunia Teknologi Informasi

Dalam film-film, telepati digambarkan begitu fantastis dan mengagumkan bahkan jauh diluar ekspektasi. Biasanya teleati digambarkan seperti antara dua orang mampu saling ngobrol tanpa perlu berbicara.

Namun, tentu saja telepati tidak sespektakuler yang digambarkan dalam film, harus diperhatikan loh ya,  Kebanyakan informasi yang disampaikan dalam telepati hanyalah berupa gambaran-gambaran singkat.

Nah, dalam parapsikologi atau kajian ilmiah, telepati dipercaya melibatkan fisiologis tubuh. Tidak semata-mata pikiran yang bekerja.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menyampaikan sebuah informasi telepatik kepada orang lain, terjadi perubahan fisiologis dalam diri pengirim.

BACA JUGA:OPPO Reno 11 5G, Ponsel Terbaru Keluaran OPPO Berbasis Kecerdasan Buatan dan Memori Penyimpanan 512 GB

Pada saat seorang pengirim pesan diminta berkonsentrasi memikirkan penerima pesan, respon kulit galvanik atau GSR, yang merupakan detektor alamiah terhadap stres psikologis dalam diri seseorang meningkat.

Pada saat relaks, GSR-nya kembali menurun. Penelitian di laboratorium tersebut juga menunjukkan bahwa pada saat pengirim pesan berkonsentrasi pada penerima pesan, di mana terjadi peningkatan GSR, penerima pesan juga mengalami kenaikan GSR.

Saat pengirim pesan dalam kondisi relaks, secara otomatis, GSR penerima pesan juga ikut menurun. Padahal, penerima pesan tidak tahu apakah pengirim pesan sedang berkonsentrasi atau sedang relaks. Jadi, secara fisiologis, penerima pesan merespon perubahan fisiologis pengirim pesan.

BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan HP OPPO A58

Dalam bidang parapsikologi, telepati dianggap sebagai suatu bentuk indra keenam di mana informasi dihubungkan melalui kemampuan psi. Hal ini sering dikategorikan sama dengan prekognisi dan kewaskitaan.

Berbagai percobaan telah digunakan untuk menguji kemampuan telepati. Di antara yang paling terkenal adalah penggunaan kartu Zener dan metode Ganzfeld.

Di tengah lonjakan perkembangan teknologi yang semakin besar memungkinkan untuk menggunakan kecanggihan teknologi sebagai media utamanya dalam menciptakan teknologi telepati. Apalagi melihat kemajuan teknologi yang sangat cepat dan mungkin bisa dibilang tidak masuk akal, banyak sekali hal-hal yang awalnya hanya berupa hayalan atau bahkan mungkin dianggap mustahil tercipta berkat kemajuan teknologi.

Contohnya saja smartphone yang sudah benar-benar melekat dengan kehidupan manusia modern, dengan smartphone kita dapat terhubung dan berinteraksi dengan orang yang tempatnya berjauhan dengan kita, yang tentu saja ini akan susah diterima oleh orang yang tidak mengenal smartphone.

BACA JUGA:MSI Luncurkan Motherboard dan Casing Project Zero di CES 2024

Nah, satu bukti nyata semua dapat diatasi dengan teknologi sesuai dengan isu mengenai telepati, salah satu ciptaan spektakuler manusia adalah telepati elektronik bernama headset NeuroSky Mindwave Mobile.

Telepati elektronik sendiri adalah teknologi terbaru dan tercanggih yang akan menghubungkan pemikiran manusia dengan manusia lainnya atau dengan komputer. Teknologi satu ini memungkinkan manusia untuk dapat berkomunikasi tanpa menggunakan sarana, seperti mulut, telinga, mata, dan lainnya

Sama hal nya dengan Headset NeuroSky Mindwave Mobile yang merupakan sebuah perangkat BCI, sistem yang memungkinkan manusia untuk memanfaatkan sinyal yang dibangkitkan oleh otak untuk mengirim perintah ke komputer atau mesin.

BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan OPPO A78 5G

Dikutip dari jounal.unj.ac.id BCI atau Brain Computer Interface adalah sistem yang memungkinkan mengontrol perangkat keras menggunakan sinyal otak manusia menggunakan metode Electroencephalography (EEG).

Sedangkan, menurut journal.uinsgd.ac.id EEG (ElectroencephalographyElectroencephalography) merupakan sistem yang dapat mendeteksi sinyal biologi dari aktivitas otak. Headset ini menggunakan sensor kontak tunggal yang dipasang pada dahi sebelah kiri dan daun telinga.

Data keluaran dari headset ini adalah berupa delapan spektrum sinyal EEG (delta, theta, low-alpha, high-alpha, low-beta, high-beta, dan low-gamma), eSense Attention, dan Meditation.

Data eSense Attention mengindikasikan tingkat konsentrasi pengguna headset, sedangkan eSense Meditation mengindikasikan tingkat relaksasi pikiran dari pengguna headset.

BACA JUGA:Manfaat Pemahaman Teknologi, Bekal Siswa SMK Dimasa Depan

Mungkin untuk saat ini fungsinya masih sederhana, tapi bila terus dikembangkan bukannya tidak mungkin kalau nantinya kita bisa saling bertukar informasi atau data yang lebih kompleks lagi.

Bagaimana menurutmu, menarik sekali bukan? Dengan adanya teknologi yang semakin canggih saat ini hal yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Namun, tentunya kita harus memperhatikan dampak-dampak yang akan terjadi agar tidak merugikan kita sebagai pencipta teknologi itu sendiri.(**)

Kategori :