BENGKULUEKSPRESS.COM - Pasca ambles pada Februari 2023 lalu, kawasan objek wisata Kota Tuo yang berada di Pasar Bengkulu, Teluk Segara Kota Bengkulu hingga kini belum tersentuh perbaikan.
Bahkan penyebab amblesnya bangunan Kota Tuo Bengkulu ini juga masih di selidiki oleh pihak Polresta Bengkulu.
Kapolres Bengkulu melalui Kasat Reskrim Polresta Bengkulu AKP Mulyo, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas amblasnya objek wisata ini. Tak hanya itu, sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan oleh Satreskrim Polresta Bengkulu.
"Untuk Kota Tuo masih dilakukan pengecekan karena kita belum bisa menentukan apakah ada perbuatan melawan hukum atau tidak," kata AKP Mulyo, Jumat (5/1/2023).
BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Dinobatkan Jadi Dubalang Setio Rajo Oleh Lembaga Adat Melayu Jambi
Selain saksi-saksi dari pihak penyelenggara bangunan Kota Tuo Bengkulu, pihaknya juga akan meminta keterangan dari saksi ahli. Dimana keterangan dari saksi ahli inilah yang nantinya akan menjadi rujukan apakah bangunan tersebut ada perbuatan melawan hukum atau tidak.
"Diperlukan juga saksi-saksi ahli karena berkaitan dengan dengan hal tersebut mulai dari kontruksi bangunannya itu dipinggir sungai. Jangan sampai kita langsung bertindak tapi perencanaannya dalam hal ini sudah sesuai," sambungnya.
Misalnya sambung Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, penyebabnya karena adanya luapan air yang sangat tinggi, sehingga memberikan tekanan pada bangunan bagian bawah dari Kota Tuo itu sendiri.
Namun berkenaan dengan proses hukum ini, ia berkomitmen untuk dapat memberikan titik terang dari kasus amblasnya Kota Tuo ini.
BACA JUGA:Rp 5,5 M Dana Siap Dikucurkan untuk Renovasi SMKN 3 Kota Bengkulu
"Semoga nanti ada jalannya untuk kita memberikan titik terang dari kasus ini. Sejauh ini kita masih melakukan penyelidikan dan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, untuk jumlahnya belum monitor, tapi terakhir nanti ada saksi ahli," tutup AKP Mulyo.
Untuk diketahui kawasan Kota Tuo ini amblas pada Februari 2023 lalu. Dimana pembangunan wisata Kota Tuo ini dibangun menggunakan anggaran APBD dan APBN yang tahapan pekerjaannya belum selesai 100%. (Tri)