Kebakaran pertama terjadi sekitar pukul 00.30 WIB dinihari Kamis (29/3). Warga Jalan Kapuas Raya yang sedeang terlelap tidur mendadak heboh. Toko makanan siapa saji “Larona Pasta” milik Chairil Amin (59) terbakar.
Sehari-harinya toko tersebut dijaga oleh putri Charil Amin, Eni. Namun saat kejadian berlangsung Eni tidak berada ditempat. Kebakaran tersebut justru diketahui oleh warga sekitar. \"Kami tidak tahu pasti apa penyebabnya, namun waktu kejadian kami melihat api berasal dari bagian belakang dan beberapa kali menimbulkan letupan. Saat itu kami langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran,\" ucap warga setempat, Ridho.
Tak lama kemudian Pemadam Bahaya kebakaran (PBK) langsung datang ke lokasi membawa 5 unit armadanya. Api baru bisa dijinakkan oleh tim sekitar 1 jam. Akibat kebakaran tersebut korban menderita kerugian lebih dari Rp 200 juta.
Ribuan Ayam Terpanggang Kebakaran kedua terjadi sekitar pukul 14.00 WIB kemarin. Kali ini unit usaha peternakan ayam milik Murjito (38) yang terbakar. Ribuan anak ayak bakal bibit berusia 1 hari mati terbakar dalam musibah tersebut. Padahal bibit ayam potong tersebut baru saja sampai dari Lampung sekitar pukul 12.00 WIB sebelumnya.
Kronologis kejadian, setiba di Jalan Dipati Payung Negara, Betungan (dekat bandara) ayam tersebut langsung dihangatkan menggunakan kompor briket. Namun justru briket batu bara itu menjadi malapetaka bagi korban.
Api dari briket tersebut, langsung menyambar kandang ayam berukuran 7X14 M di lokasi. Akibatnya api di kandang yang terbuat dari kayu tersebut langsung membesar dan membakar semua bibit ayam itu. Hingga akhirnya sekitar pukul 14.30 WIB Tim PBK dengan kekuatan 2 unit armada turun dan memadamkan api.
\"Kerugian akibat kebakaran ini cukup besar. Setiap ayam itu perekor harganya Rp 5.500, belum lagi nilai bangunan yang terbakar. Taksiran kami kerugian mencapai Rp 50 juta. Saat kejadian saya sedang berada di rumah (Hibrida ujung),\" ungkap korban Murjito. (160)