Terkait dengan usulan mahasiswa dan LSM yang meminta agar birokrat tidak dimasukkan menjadi Timsel, Okti belum berani memberikan kepastian. Pasalnya pleno penetapan tersebut merupakan kesepakatan semua komisioner KPU provinsi yang berjumlah 4 orang. \"Kalau masalah beberapa nama yang diminta ditinjau ulang itu saya belum berani menjawabnya, karena keputusan bukan saya sendiri yang menentukan, tetapi semua komisioner KPU,\" ujarnya.
Kendati demikian, secara pribadi ia sangat menyetujui bahwa Timsel tidak ada dari kalangan birokrat. Tujuannya agar kalangan birokrat lebih fokus menjalankan roda pemeirntahan di daerahnya masing-masing. \"Kita lihat saja besok, masuk atau tidaknya beberapa nama yang dipermasalahkan. Namun secara pribadi saya juga menginginkan timsel nantinya adalah orang-orang pilihan bukan dari birokrasi, dan ini akan saya sampaikan saat pleno besok (hari ini),\" terangnya.
Okti pun berharap aspirasi atau usulan mahasiswa dan LSM beberapa waktu juga mendapat respon baik dari komisioner KPU lainnya. Menurutnya, Timsel haruslah betul-betul independen dan berkualitas, karena timsel memiliki tuhas yang berat untuk mendapatkan komisioner KPU yang berkualias dan berkompeten dibidang penyelengggaraan pemilu. \"Mudah-mudahan semua komisoner KPU bijak dalam mengambil keputusan, sehingga timsel yang terpilih nantinya tidak mengecewakan saat menjalankan tugas,\" harapnya.
Ia mengungkapkan, jika Timsel benar-benar independen dan berkualitas. Komisioner KPU yang dihasilkan juga berkualitas dan independen. Sebaliknya, jika Timsel kurang baik maka anggota KPU yang dihasilkan pun tidak jauh berbeda dengan Timsel tersebut. \"Timsel ini sangat menentukan, jika salah memilih Timsel maka rusaklah Bengkulu ini selama 5 tahun kedepan,\" terangnya.
Timsel yang dibentuk ini akan bertugas selama 46 hari hingga 2 bulan. Selama bertugas, Timsel pun diberikan berbagai fasilitas, seperti sekretariat, perlengkapan alat tulis kantor (ATK), dan berbagai fasilitas lainnya. \"Selain fasilitas, 5 orang Timsel ini akan diberi gaji sebesar Rp 3 juta perbulan,\" tandasnya.(400)