BENGKULUEKSPRESS.COM - Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero), Erry Widiastono mengungkapkan bahwa, perusahaan saat ini tengah melakukan transformasi digital yang akan mengadaptasi teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Transformasi digital ini dilakukan memiliki tujuan untuk mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan mendorong keberlanjutan bisnis.
Dengan begitu, transformasi digital digencarkan dengan memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), hingga analisis big data.
"Pertamina telah menanamkan digitalisasi sebagai pilot utama untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan inovasi di tiap langkah bisnis," jelasnya dalam acara Pembukaan Pertamina Digital Expo 2023.
BACA JUGA:Apa Itu Artificial Intelligence? Berikut Penjelasan dan Cara Kerjanya
Selain itu, Erry mengatakan bahwa langkah transformasi digital yang dilakukan oleh Pertamina saat ini juga memberikan nilai tambah dalam bentuk optimalisasi biaya seperti efisiensi biaya, penghindaran biaya, dan peningkatan pendapatan.
"Pada tahun 2022, transformasi digital Pertamina telah menghasilkan value creation (penciptaan nilai) sebesar US$ 441 juta bagi perusahaan, ditambah US$ 36,8 juta bagi Pemerintah Republik Indonesia," tambahnya.
Dengan begitu, Erry menilai transformasi digital menjadi hal yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah cara industri minyak dan gas, khususnya Pertamina, dalam menjalankan operasional sehari-hari.
Dia menyebutkan transformasi digital bisa dimulai dari penggunaan inspeksi berbasis sistem, mengurangi emisi karbon, hingga otomatisasi di fasilitas hulu hingga hilir.
BACA JUGA:AI Semakin Canggih, Kominfo Ungkap Dampaknya ke Politik RI
"Selain itu, melalui transformasi digital, Pertamina juga berkomitmen untuk menyentuh kebutuhan masyarakat luas. Misalnya, melalui digitalisasi SPBU, Pertamina mampu memantau ketersediaan bahan bakar di setiap region, menjamin pasokan di berbagai situasi, termasuk di hari raya, tahun baru dengan menetapkan minimum inventory stock BBM yang juga membantu dalam pengelolaan keuangan," pungkasnya. (*)