1. Tanpa Dehidrasi
Anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi cenderung tetap aktif beraktivitas secara normal, mampu minum seperti biasanya, mata tidak tampak cekung, dan frekuensi buang air kecilnya normal.
Meski begitu, kebutuhan cairan tubuh anak tetap perlu diperhatikan. Berikan ASI, makanan, atau susu formula yang biasa dikonsumsi anak serta cairan oralit 5–10 mililiter setiap kali diare kambuh. Pada kondisi tanpa dehidrasi ini, anak hanya akan kehilangan cairan <5% dari berat badan.
2. Dehidrasi Ringan-Sedang
Jika diare disertai dengan dehidrasi ringan-sedang, anak akan terlihat kehausan dan frekuensi buang air kecil pada anak juga berkurang. Selain itu, anak juga bisa mengalami gejala lain, seperti kekenyalan kulit (turgor) menurun, mata cekung, dan bibir kering.
Apabila hal ini terjadi, sebaiknya orang tua segera membawa si kecil ke fasilitas kesehatan terdekat atau rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter. Pada kondisi dehidrasi ringan-sedang ini, anak bisa kehilangan cairan 5–10% dari berat badan.
3. Dehidrasi Berat
BACA JUGA:Begini Cara Menghilangkan Panu dengan Bahan Alami dan Aman
Ketika sudah mengalami dehidrasi berat, anak akan merasakan gejala-gejala pada dehidrasi ringan-sedang disertai dengan menurunnya kesadaran, tubuh menjadi sangat lemas, serta denyut nadi dan laju pernapasan meningkat. Pada kondisi ini, anak perlu mendapatkan cairan infus di rumah sakit secepatnya karena anak bisa kehilangan cairan >10% dari berat badannya.
Cara Mengatasi Diare Pada Anak
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare pada anak-anak secara mandiri di rumah, terutama untuk mencegah dehidrasi adalah sebagai berikut :
Memastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi dengan memberikan cairan oralit dan ASI (terutama pada anak di bawah usia 6 bulan).
Memberikan suplemen zinc selama 10 hari berturut-turut. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki lapisan usus yang mengalami kerusakan akibat diare.
Hindari memberikan obat-obatan ke anak tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Memberikan anak makanan yang mudah dicerna, seperti pisang, pasta, telur, kacang hijau, kentang, dan sebagainya.
Diare yang tergolong ringan, misalnya karena infeksi virus umumnya akan sembuh dengan sendirinya setidaknya dalam waktu tiga hari. Sementara itu, diare yang disebabkan oleh infeksi parasit atau bakteri biasanya membutuhkan pengobatan medis, misalnya obat-obatan antibiotik dan antiparasit.