BENGKULUEKSPRESS.COM - Diare adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar (BAB) meningkat hingga tiga kali sehari atau lebih, disertai dengan tekstur feses yang cair atau encer.
Kondisi ini cukup umum dialami oleh semua kalangan, tak terkecuali anak-anak. Diare pada anak dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti keracunan makanan, gangguan usus, dan lain-lain.
Kali ini, mari kenali lebih lanjut tentang gejala diare pada anak dan bagaimana cara mengatasinya dalam artikel berikut ini.
Penyebab Diare pada Anak
Diare pada anak umumnya terjadi karena infeksi kuman yang menyebar ke tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
BACA JUGA: Kena Cacar Air Saat Usia Dewasa? Begini Cara Merawatnya
Anak rentan terserang kuman apabila daya tahan tubuhnya rendah, misalnya karena kekurangan asupan ASI eksklusif hingga usianya enam bulan.
Di samping itu, diare yang terjadi pada anak juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan, alergi, gangguan penyerapan makanan, efek samping obat-obatan, hingga faktor perilaku dan lingkungan, seperti sanitasi yang buruk.
Gejala Diare Pada Anak
Selain meningkatnya frekuensi BAB, beberapa gejala lain yang biasanya menyertai diare pada anak adalah sebagai berikut :
- Perut kembung.
- Mual dan muntah.
- Demam.
- Nafsu makan menurun.
- Tubuh lemas dan tidak aktif seperti biasanya.