RATU SAMBAN, BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemberangkatan calon jemaah haji (CJH) dari Provinsi Bengkulu hanya menyisakan 9 hari lagi. Namun kuota yang diperuntukkan bagi 8 petugas Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD) kabupaten/kota belum jelas. Dengan tidak adanya kuota TPHD dan kuota tambahan, bisa menyebabkan tertundanya pemberangkatan petugas TPHD itu ke tanah suci mendampingi para calon jemaah haji. Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bengkulu, H Suardi Abbas, SH MH telah membawa usulan nama-nama Tim Pembimbing Haji asal Kota Bengkulu dan usulan dari kabupaten lainnya. Nama-nama itu sudah diusulkan di Kementerian Agama RI satu hari lalu, namun hingga saat ini belum ada kejelasan ataupun isyarat usulan nama-nama TPHD itu diterima. \'\'Usulan nama-nama TPHD kabupaten/kota sudah saya usulkan ke Kementerian Agama RI, tapi belum ada kepastian,\" katanya saat dihubungi BE via telephone, kemarin. Bukan hanya usulan nama-nama TPHD di kota Bengkulu yakni sebanyak 8 orang, Kanwil Kemenag juga meminta usulan tambahan kuota. \"Bukan hanya TPHD, usulan kuota juga kita ajukan, kita berharap ada sinyal kuota di Bengkulu ditambah, atau dari dua kuota lansia yang kita kembalikan itu diberikan kembali ke daerah,\" terangnya. Belum adanya kuota bagi TPHD kabupaten/kota itu, beber Suardi Abbas, bukan hanya terjadi di Provinsi Bengkulu saja, namun juga terjadi di seluruh kabupaten se-Indonesia. Di sisi lain, salah satu petugas TPHD yang telah di-SK-kan Walikota, H Mahasurman yang juga Kasi Penamas Kota Bengkulu mengakui belum ada pemberitahuan atas pemberangkatan. Dengan limit waktu hanya tinggal beberapa hari itu, ada kemungkinan pemberangkatanya ditunda tahun depan. \"99 persen pemberangkatan TPHD ditunda,\" katanya. Mesti begitu ia tetap berharap ada kabar baik atas pemberangkatanya ke tanah suci itu. \"Jika tahun ini tak jadi berangkat, artinya belum ada panggilan kita ke rumah Allah,\" terangnya. (247)