3. Gangguan metabolisme tubuh.
4. Ensefalopati hepatik.
5. Gagal ginjal.
6. Cerebral edema (pembengkakan otak).
Diagnosis Gagal Hati
Sebelum menegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan wawancara medis atau anamnesis untuk mengetahui keluhan serta riwayat kesehatan pasien.
Pemeriksaan fisik juga dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala gagal hati yang dapat diidentifikasi secara fisik, seperti pembengkakan pada perut, kulit dan mata menguning, nyeri pada perut bagian atas, dan lain-lain.
Selain itu, sejumlah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis gagal hati adalah :
1. Fibroscan (transient elastrography), yaitu prosedur noninvasif yang memanfaatkan ultrasonografi untuk memeriksa tingkat kekakuan atau kekerasan organ hati.
2. Pemeriksaan fungsi hati dengan memeriksa sampel darah untuk menguji tingkat pembekuan darah dan mendeteksi kadar enzim serta protein yang diproduksi oleh hati seperti kadar bilirubin dan SGOT/SGPT.
3. Teknik pencitraan, seperti CT scan, MRI, dan rontgen.
4. Biopsi hati.
5. Analisis gas darah.
Pengobatan Gagal Hati
Apakah gagal hati bisa sembuh? Jika disebabkan oleh overdosis obat, gagal hati biasanya masih bisa disembuhkan dengan memberikan penawarnya.
Namun, jika organ hati telah mengalami kerusakan yang cukup parah, seperti akibat sirosis, kondisi tersebut cenderung tidak bisa disembuhkan dan pengobatan yang dilakukan hanya untuk menyelamatkan bagian organ hati yang masih sehat.