BACA JUGA:100 Miliar Dolar Zimbabwe Hanya Dapat 3 Butir Telur, Lihat Betapa Tak Berharganya Uang di Negara Ini
Kementerian Luar Negeri Iran menggambarkan serangan Hamas sebagai tindakan membela diri dan menyerukan negara-negara Muslim untuk mendukung hak-hak warga Palestina.
Iran dikabarkan memberikan sumber daya dan pelatihan kepada Hamas.
Negara kaya minyak, Qatar, juga memiliki hubungan dengan Hamas dan memberikan bantuan signifikan ke wilayah Gaza.
Pemerintah Qatar mengatakan, Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi yang sedang berlangsung karena pelanggaran terus-menerus terhadap hak-hak rakyat Palestina.
Negara-negara lain di Timur Tengah memilih untuk memberikan tanggapan yang lebih tenang.
Dua negara tetangga Israel, Mesir dan Yordania, telah mendesak agar Negeri Zionis itu menahan diri, dan Mesir memperingatkan Israel agar tidak melakukan tindakan yang tidak proporsional terhadap warga Palestina sebagai pembalasan atas serangan Hamas.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengutuk tindakan penargetan warga sipil tak bersenjata namun tidak menyalahkan satu pihak.
Turki telah menawarkan untuk menjadi penengah antara Israel dan Hamas.
Rusia, yang bersekutu dengan Iran, mengatakan pihaknya "sangat prihatin", namun tidak mengecam Hamas.
Korea Utara juga dilaporkan mengecam Israel, menyebut konflik ini terjadi karena sebelumnya Israel tidak henti-hentinya melakukan tindakan kriminal terhadap rakyat Palestina.
China menyerukan perlindungan warga sipil dan mengatakan "jalan keluar dari konflik ini terletak pada penerapan solusi dua negara" dan pembentukan negara Palestina yang merdeka.
"Komunitas internasional perlu bertindak dengan urgensi yang lebih besar, meningkatkan masukan terhadap masalah Palestina, memfasilitasi dimulainya kembali perundingan perdamaian antara Palestina dan Israel, dan menemukan cara untuk mewujudkan perdamaian abadi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China.
Arab Saudi, salah satu pemain kunci di Timur Tengah yang telah melakukan pembicaraan dengan Israel mengenai normalisasi hubungan, melalui Salman bin Abdulaziz menegaskan akan mengerahkan upaya lebih besar dengan kekuatan regional dan internasional untuk mengakhiri eskalasi di Gaza dan sekitarnya.
"Pemerintah menekankan bahwa Arab Saudi akan terus mendukung rakyat Palestina dalam upaya mereka mendapatkan hak sah mereka, mencapai harapan dan aspirasi mereka, serta membangun perdamaian yang adil dan abadi," tulis media tersebut mengutip sang Raja, Rabu (11/10), seperti dikutip dari Aawsat.
Kemudian, Indonesia, yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, menyatakan pihaknya sangat prihatin dengan meningkatnya konflik dan menyerukan agar kekerasan segera diakhiri.