BENGKULUEKSPRESS.COM - Keberadaan lampu pada kendaraan adalah hal yang sangat penting. Saat berkendara malam hari, tentu saja sangat memerlukan penerangan, selain itu juga, kalau tidak mau kena tilang, saat ini menyalakan lampu menjadi salah satu kewajiban.
Sebenarnya jenis lampu pada motor sangat bermacam-macam. Tentunya para pengendara harus paham, agar pada saat pemasangan maupun pembelian tidak salah dan keliru.
Jenis-Jenis Lampu Motor
Ada beberapa jenis lampu yang biasa dipakai pada motor. Diantaranya, lampu pijar tungsten, lampu halogen, lampu HID dan yang terbaru lampu jenis LED.
BACA JUGA:Kenapa Lampu Sein Warna Kuning? Ini Alasannya
1. Lampu Pijar Tungsten
Walaupun lampu jenis ini terhitung jenis yang paling lawas. Hingga saat ini masih ada sepeda motor yang diproduksi di Indonesia, menggunakan lampu pijar Tungsten. Keunggulan lampu ini adalah lebih efisien sehingga penggunaan listrik lebih hemat, juga bisa menggunakan arus AC ataupun DC.
Namun lampu jenis ini memiliki penerangan yang tidak konsisten, pada saat motor berjalan lambat dengan tekanan gas yang rendah, maka lampu ikut meredup menyesuaikan tekanan gas motor sehingga daya penerangan jenis lampu ini belum sempurna.
2. Halogen
Ini merupakan generasi lanjutan lampu bohlam pijar tungsten. Lampu ini paling sering digunakan. Biasanya dimanfaatkan untuk penerangan utama.
BACA JUGA:Ini Dia Lampu Variasi yang Sebaiknya Tidak Digunakan di Mobilmu
Dasarnya lampu halogen ini adalah lampu bohlam pijar biasa yang dibuat dari filamen tungsten yang dibungkus dengan kaca kuarsa tipis yang tahan panas. Di dalamnya terdapat campuran gas, krypton, argon, nitrogen dan sedikit campuran halogen. Lalu ketika dialiri listrik, filamen akan memenas dan membara memancarkan cahaya. Lalu akan dipantulkan reflector
3. High Intensity Discharge (HID)
Ini salah satu jenis lampu mobil yang sering disebut dengan lampu xenon. Jenis lampu ini tidak menggunakan filamen seperti lampu halogen. Lampu ini lebih terang dibandingkan dengan lampu halogen.
Selain lebih terang, cahaya yang dihasilkan juga lebih tahan lama, walaupun membutuhkan daya yang lebih tinggi. Selain itu lampu ini juga memiliki umur yang panjang bahkan awet hingga 3000 jam. Namun pergantian lampu jenis ini cukup rumit karena memerlukan arus listrik yang berbeda, sehingga membutuhkan ballast untuk menyeimbangkannya.