Kompleks Istana Terbakar

Jumat 22-03-2013,13:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA, BE - Kepanikan kembali melanda kompleks Istana Negara di Jakarta. Setelah sempat kebanjiran saat musim hujan beberapa waktu lalu, kemarin sore, Gedung Sekretariat Negara yang letaknya bersebelahan dengan Istana Negara terbakar. Kebakaran itu meludeskan aula yang terletak di lantai tiga gedung yang direnovasi tahun 2012 lalu dengan biaya Rp 41.397.859.000 itu.

Informasi yang dihimpun, api kali pertama diketahui sekitar pukul 17.00. \"Kami terima laporan kebakaran pukul 17.15,\" terang Kepala Dinas Kebakaran DKI Jakarta Subejo. Sejumlah mobil pemadam dari pos terdekat langsung diluncurkan ke lokasi kebakaran.

Bejo mengatakan, mobil damkar paling awal tiba lima menit setelah pihaknya menerima laporan. \"Saat kami datang, api sudah berkobar di lantai tiga,\" ujarnya. Yang terbakar adalah sebuah ruangan aula dengan ukuran cukup luas. Barang-barang yang ada di situ pun ludes, termasuk kursi, meja, dan pendingin ruangan.

Selain itu, atap bangunan berukuran 50x15 meter tersebut juga ludes hingga tinggal menyisakan rangkanya. Namun, rangka atap gedung tu tidak sampai ikut hancur akibat pemuaian. Tidak kurang dari 37 unit mobil damkar termasuk pendukungnya didatangkan ke kompleks Istana Negara.setelah berjibaku sekitar satu jam, api mulai bisa dikuasai.

Petugas pun tinggal melakukan pembasahan. Kebakaran yang melanda gedung Setneg sempat memunculkan pertanyaan soal keamanan komplek Istana Negara dari bahaya Kebakaran. Namun, saat ditanya mengenai keanehan tersebut, Bejo menampiknya. Menurut dia, kesiapan Istana dalam menghadapi bahaya kebakaran sudah sangat baik.

\"Hidrannya sangat bagus, tidak diragukan lagi,\" jelasnya. Namun, ternyata saat terjadi kebakaran tidak semua hidran difungsikan oleh PMK. Bejo mengatakan, pihaknya memilih untuk mengambil air di sungai dan saluran air di sekitar Istana Negara karena manuvernya dianggap lebih mudah..

Istana Negara memang dikelilingi oleh Air. Di sisi timur dan utara terdapat sungai ciliwung dan cabangnya. Sementara, di sebelah barat terdapat saluran air. Keputusan pihaknya mengambil air di sungai tidak berarti hidran di Istana Negara tidak berfungsi. \"Itu masalah strategi saja dalam menanggulangi kebakaran,\" lanjutnya.

Sekitar pukul 20.00, unit-unit mobil damkar mulai meningalkan komplek Istana Negara. Pihak Dinas Kebakaran menyiagakan tiga mobil PMK di dalam komplek istana untuk berjaga-jaga. Kebakaran itu membuat jalan di sekeliling Istana Negara macet total. Selain karena hilir mudik PMK yang mengambil air, banyak pengguna jalan yang sengaja melambatkan laju kendaraannya demi melihat kondisi gedung Setneg.

Saat ditanya soal penyebab kebakaran, Bejo hanya menggeleng. Dia belum bisa memastikan dari mana awal mula api, karena saat pihaknya datang api sudah berkobar. \"Yang jelas, di gedung Setneg tidak ada kompor atau semacamnya yang bisa menimbulkan kebakaran,\" tambahnya. Artinya, tidak menutup kemungkinan kebakaran itu disebabkan korsleting listrik.

SBY Saksikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono turut bergegas menuju ke Gedung Setneg yang dilahap api. SBY baru saja menyelesaikan sidang kabinet terbatas bersama sejumlah menteri perekonomian.

\"Presiden langsung menuju jalan lain untuk meninjau lokasi kebakaran tadi bersama menteri lainnya,\" ujar Menkopolhukam Djoko Suyanto, yang ditemui di sekitar lokasi kejadian.

Menurut Djoko, ruang Mensesneg Sudi Silalahi tidak ikut mengalami kebakaran. Hanya ruang sidang yang biasa dipakai oleh Presiden untuk rapat bersama jajaran menteri KIB II.

Dalam peristiwa ini, tampak Kabareskrim Komjen Sutarman langsung menuju lokasi kejadian. Ia memasuki gedung itu bersama beberapa petugas kepolisian. Sutarman belum memberikan keterangan terkait peristiwa itu. Saat ini sudah belasan mobil pemadam kebakaran yang berada di halaman gedung Setneg untuk memadamkan api.

Di lantai III Gedung Sekretariat Negara tersebut terdapat ruangan yang menjadi tempat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat kabinet bersama jajaran menterinya.

Sekretaris Kabinet Dipo Alam berlari panik dari tempat rapat di kantor Presiden menuju ke lokasi kebakaran. Ia ditemani sejumlah Paspamres. Dipo tampak serius melihat proses pemadaman api. Jendela-jendela di lantai tiga gedung itu telah hancur dan menyisakan puing-puing yang beterbangan. Para penghuni istana dan setneg, hingga saat ini juga masih memenuhi lokasi untuk mengabadikan peristiwa itu.

Korsleting Sekretaris Menteri Sekretaris Negara (Sesmensesneg) Lambok V. Nahattands mengataan penyebab sementara kebakaran diduga akibat korslet listrik. Hal ini dikatakan Lambok dalam jumpa pers di kompleks Setneg, Kamis malam.

Lambok juga membenarkan bahwa ruangan yang terbakar adalah ruang sidang yang sering dipakai untuk rapat Presiden bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Menurutnya, api merambat dengan cepat karena di lokasi kejadian terdapat beberapa barang yang mudah terbakar, seperti gorden, karpet, kipas angin dan AC.

\"Itu baru dugaan sementara, oleh karena itu kami akan menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran itu bagaimana, sebab musababnya,\" tegas Lambok.

Lambok meminta publik untuk menunggu hasil penyelidikan dan evakuasi yang dilakukan oleh kepolisian dan pihak pemadam kebakaran yang masih bekerja di lokasi.

Sementara itu, pihak Sekretariat Negara (Setneg) belum dapat memastikan kerugian yang diderita akibat kebakaran yang terjadi di lantai III gedung itu.

Menurut Menurut Sekretaris Menteri Sekretaris Negara (Sesmensesneg) Lambok V. Nahattands, pihaknya tidak ingin menyimpulkan lebih dulu sebelum hasil penyelidikan selesai dilakukan pihak kepolisian.

\"Kita saja baru mengalami musibah, dan tidak tahu sejauh mana besarnya itu. Kalu saya diminta mengira-ngira sekarang tidak bisa. Kita konsen dulu mengamankannya, nanti masalah kerugian akan dihitung. Namanya saya ngarang kalau jawab sekarang,\" ujar Lambok dalam jumpa pers.

Lambok juga belum dapat memastikan tempat kerja sementara untuk pegawai Setneg, selama lokasi kejadian itu diteliti oleh Puslabfor Mabes Polri.

\"Saya belum tahu, nanti kita pikirkan lagi,\" ujar Lambok. Hingga Kamis malam beberapa petugas pemadam kebakaran masih mengelilingi lokasi kebakaran, untuk membongkar puing-pusing sisa dilalap api. Sekitar 300 personil polisi pun masih berjaga-jaga di sekeliling Istana maupun kompleks Setneg.(jp)

Tags :
Kategori :

Terkait