\"Masih kita bahas apakah kita akan memberdayakan UMKM atau langsung kita salurkan kepada usaha-usaha produktif yang dapat dipercaya untuk melakukan itu. Malam ini, kita akan berembuk kembali untuk membahas hal-hal teknis semacam ini,\" ucap Helmi. Dijelaskannya, Pemerintah Kota saat ini masih menunggu proses verifikasi dana APBN yang masih dibahas oleh Kementerian Keuangan RI. Dan akhir Agustus tersebut merupakan prediksi waktu selesainya pembahasan verifikasi tersebut.
\"Samisake kan tidak hanya mengandalkan APBD. Kita juga akan mengkombinasikannya dengan dana APBN melalui program-program yang sudah pernah direalisasikan pemerintah pusat seperti KUR dan PNPM Mandiri. Perkiraan totalnya hingga Rp 300 miliar,\" sambung politisi PAN ini.
Selain mengkombinasikan dana APBD dan APBN, Helmi juga membeberkan, pihaknya akan mensinergikan program Samisake dengan anggaran yang dikelola oleh dinas-dinas yang bersentuhan langsung dengan pembangunan infrastruktur masyarakat.
\"Seperti dana yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum misalnya, akan kita sinergikan apa-apa yang bisa diperuntukkan bagi pemberdayaan masyarakat. Yang jelas kita menginginkan agar anggaran APBD dikelola dengan program-program yang dapat menyentuh kehidupan rakyat,\" tukasnya.
Pemda Kota, lanjutnya, sebelum menggelontorkan dana tersebut juga akan melakukan pelatihan secara terpadu kepada calon-calon penerima dana. Diakui Helmi, guna pelatihan tersebut, pihaknya akan menggiatkan kerjasama-kerjasama dengan lembaga-lembaga pelatihan yang terpercaya.
\"Kita tentu tidak menginginkan dana itu digunakan untuk kegiatan konsumtif. Kita ingin memastikan bahwa dana itu diterima oleh orang-orang yang memang bertekad untuk mengubah hidupnya dengan bekerja keras. Makanya akan kita latih dulu paling tidak selama 2 bulan. Setelah kita lihat mereka benar-benar siap, baru kita geber,\" pungkasnya. (009)