BENGKULU, BE - Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah tergerus oleh arus globalisasi. Persoalan ini dinilai dapat memicu disintegrasi bangsa. Oleh karenanya, nilai-nilai tersebut dipandang perlu untuk terus di sosialisasikan. Demikian disampaikan Wakil Ketua Majelis PermusyawaratanRakyat (MPR) Lukman Hakim Saifuddin di aula Bencoolen Hotel Santika Bengkulu, tadi malam, sekitar pukul 21.00 WIB.
Ia menyampaikan hal ini saat ditemui usai pembukaan acara Pelatihan untuk Pelatih Sosialisasi Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika dilingkungan Organisasi Keagaman Provinsi Bengkulu.
\"Dampak negatif arus globalisasi sudah deras membanjiri nilai-nilai kehidupan kita. Hal ini membuat moral dan karakter bangsa mengalami degradasi, sehingga korupsi, tawuran, narkoba, seks bebas, dan lainnya menjadi marak,\" cetusnya.
Dijelaskannya, bangsa Indonesia sebenarnya memiliki kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat. Hal inilah yang disebut sebagai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dimana Pancasila masuk didalamnya.
\"Nilai-nilai sudah semacam keyakinan yang mengendap. Kita perlu mengingatkan kembali kepada seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara terus dijalankan dengan tetap mengacu kepada tujuan negara yang dicita-citakan, serta bersatu padu mengisi pembangunan agar bangsa ini lebih maju dan sejahtera,\" katanya.
Ditambahkan Lukman, pihaknya dalam hal ini, MPR, sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia, memiliki tanggung jawab untuk mengukuhkan nilai-nilai fundamental kehidupan berbangsa dan bernegara, sesuai dengan mandat konstitusional yang diembannya.
\"Oleh karenanya kegiatan sosialisasi ini sangat penting karena saat ini masih banyak penyelenggara negara dan kelompok masyarakat yang belum memahami dan mengerti tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sosialisasi akan terus dilakukan sehingga banyak masyarakat yang paham terhadap nilai-nilai luhur bangsa,\" jelasnya.
Pada akhirnya, pihaknya berharap sosialiasi dapat mengukuhkan jiwa kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme generasi muda untuk semakin mencintai dan berkehendak membangun negeri.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Drs H Asnawi A Lamat MSi menyambut baik kegiatan ini. Dibeberkannya, empat pilar sebagai pemersatu bangsa dan sebagai penyangga negara harus dipahami dan diamalkan dengan sebaik-baiknya.
\"Sehingga timbul kesadaran untuk menjunjung tinggi keempat pilar tersebut. Ini tentu bukan hal yang mudah. Oleh karenanya para peserta yang hadir disini kami harapkan dapat menyerap materi pelatihan ini dengan khidmat dan menularkannya kepada umat beragama terutama kepada para generasi muda. Satu hal yang ingin saya tegaskan, waspada kepada tantangan yang akan mengganggu yang datang dari luar,\" tandasnya.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lukman Hakim Saifuddin tidak menghadiri acara ini sendiri. Bersamanya, turut hadir para anggota MPR lainnya untuk melatih para peserta, yakni Martin Hutabarat, Dra Hj Soemintarsih Muntoro MSi, Drs H Wahidin Ismail, Ir Marhany Victor Poly Pua dan Ibrahim Sakty Batubara MA P. Selain itu, turut sarta Wakapolda Bengkulu Kombes Pol Drs Misran Musa dan Danlanal Bengkulu Letkol Laut (P) Horas Wijaya Sinaga.
Acara ini diselenggarakan dari tanggal 20-24 Maret. Acara diikuti oleh 100 orang peserta yang berasal dari perwakilan para guru agama, perwakilan mahasiswa, dosen dan para aktifis sosial. (009)