BENGKULUEKSPRESS.COM - Managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Argamakmur, Rabu siang (6/9/2023) dilaporkan oleh salah seorang warga Bengkulu Utara ke Polda Bengkulu atas dugaan kelalaian dalam menjalankan tugasnya menangani pasien yang menyebabkan pasien meninggal dunia.
Laporan tersebut dilayangkan oleh orang tua dari pasien yang meninggal dunia yakni Riko Tiyando (27) warga Desa Ladang Bendar, Kecamatan Hulu Palik, Bengkulu Utara, dengan didampingi kuasa hukumnya Nediyanto.
Dikatakan Riko melalui kuasa hukumnya Nediyanto, laporannya ke Polda Bengkulu tersebut berangkat dari kejadian anak Riko yang berusia 4 tahun 10 bulan masuk RSUD Argamakmur, Bengkulu Utara Agustus 2023 lalu.
Saat itu, anak korban mengalami demam dan harus dibawa ke rumah sakit. Setelah dirawat, anak pelapor dipindahkan ke ruang ICU, dan pada suatu malam, anak pelapor mengalami kejang dan mendapatkan penanganan dari perawat dengan melakukan penyuntikan di infus pasien anak tersebut.
BACA JUGA:Barcode My Pertamina Diblokir, Ratusan Sopir Truk Geruduk Pemda Bengkulu Utara
Hal itupun terjadi berulang-ulang hingga 19 Agustus 2023, anak korban kritis dan pelapor mencari perawat rumah sakit. Namun saat itu, perawat rumah sakit tengah tidur, dan saat bangun langsung memberikan penanganan.
Sayangnya, pagi harinya anak pelapor dinyatakan meninggal dunia. "Yang kita laporkan adalah RSUD-nya , karena lembaga resmi. Sebelumnya sudah ada komunikasi ke pihak rumah sakit dengan melayangkan somasi ke pihak rumah sakit. Namun dari klarifikasi pihak rumah sakit itu ya mau menang sendiri. Itu sah-sah saja, makanya kita coba untuk tempuh jalur hukum," ujar Nediyanto saat ditemui di Polda Bengkulu.
Terpisah, pihak RSUD Argamakmur, Bengkulu Utara ketika dikonfirmasi membenarkan adanya pasien balita yang meninggal dunia di rumah sakit tersebut.
Pihak RSUD Arga Makmur menyatakan, bahwa penanganan terhadap pasiennya sudah sesuai dengan prosedur.
BACA JUGA:Cabuli dan Mau Perkosa Sepupu, Pemuda di Bengkulu Utara Ditangkap Polisi
Hal ini pun diakui langsung oleh Direktur RSUD Arga Makmur dr Herawati saat disambangi diruang kerjanya, Rabu (6/9).
Ia menjelaskan, bahwa pasien yang menderita Hidrosefalus tersebut tiba dirumah sakit pada 16 Agustus 2023 lalu kondisi pasien sudah masuk dalam GCS 4 atau Glasgow Coma Scale yang bahasa umumnya tingkat kesadaran pasien sudah sangat rendah
"Petugas kami sudah melaksanakan SOP sesuai dengan instruksi dari dokter penanggung jawab pelayanan. Mereka sudah berusaha melakukan pelayanan semaksimal mungkin. Dan pasien memang ada penyakit bawaan, selain itu juga sudah dalam keadaan sepsis. Pada saat tiba di rumah sakit kami sudah dengan tingkat kesadaran GCS 4. Dari sana saja sudah kita bisa melihat bagaimana kondisi anak tersebut,"ujarnya.
Ditambahkannya, dengan melihat kondisi pasien tersebut yang kemudian membuat pihaknya mempertimbangkan untuk tidak merujuk ke rumah sakit lain di Kota Bengkulu.
Karena memang tidak memungkinkan untuk dirujuk berdasarkan dari instruksi Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).