Namun dari pantauan BE dilapangan, para pedagang ini berjualan dengan menggelar daganganya dengan menggunakan alas seperti plastik dan menggunakan payung. Begitu ada penertiban mereka langsung mengangkut barang dagangannya menuju lapak di dalam pasar.
Di sisi lain, pasca bentrok dan aksi adu jotos Satgas dengan pedagang beberapa waktu lalu, Satpol PP, Satgas dan Kepala Pasar melakukan pola pendekatan persuasif dalam penertiban kemarin.
Terlihat kemarin Satgas dan Satpol PP yang diakomodir Kepala UPTD Pasar Panorama, Hermansyah terus membujuk dan memantau terus perkembangan pasar pasca penertiban dan bentrok.
\"Kita tidak pungkiri sebab ada kecendrungan PKL kembali menggelar dagangannya ketika petugas pergi, ini yang akan kita awasi terus,\" kata Hermansyah.
Nila, salah satu pedagang ayam yang nekat berjualan di pinggir Jalan Kedondong menuturkan, dirinya tidak takut dengan penertiban, apalagi lokasi berjualannya telah dieksekusi ketika ia tak berjualan. \"Kemarin meja saja sudah diangkat, meja itu saya buat seharga Rp 500 ribu dan saya berjualan di tempat ini setelah mendapatkan izin dari kepala pasar, bahkan dia sendiri yang menentukan saat itu. Makanya saya tetap berjualan di pinggir trotoar ini,\" katanya.
Disisi lain, Ketua Satgas PK 5, Dermawati atau dikenal Amak Yance menuturkan, ia sangat paham dengan apa yang dirasakan pedagang saat ini, tak memiliki tempat dan selalu ditertibkan seperti layaknya binatang. \"Saya juga pedagang, bedanya saat ini saya diberikan tugas walikota dengan surat perintah tugas (SPT) langsung diteken walikota untuk ikut menertibkan pedagang supaya masuk ke dalam lokasi pasar,\" katanya.
Satgas telah memberikan toleransi pada pedagang saat pagi mereka boleh berjualan di Jalan Kedondong hingga pukul 08.00 WIB, selebihnya mereka harus masuk ke lokasi pasar.(247)