Data yang dihimpun BE, bentrokan bermula ketika satuan petugas yang di back up polisi dan Satpol PP melakukan rutinitas penertiban pedagang yang membandel dan tetap berjualan di pinggir Jalan Kedondong dan Jalan Belimbing. Penertiban itu mendapatkan perlawanan dari para pedagang kaki lima.
Namun hal itu tak membuat petugas berhenti menjalankan tugasnya. Para petugas pun terpaksa menyita sejumlah prasarana berjualan seperti meja, keranjang dan lain-lain yang diangkut paksa melalui mobil Dinas Kebersihan yang selalu standby di lokasi pasar. Lontaran caci maki pun tak terhindarkan.
Informasi yang diterima Bengkulu Ekspress, aksi penertiban kian memanas, ketika salah seorang pedagang bawang, Anton (35) yang telah tiga kali diperingatkan untuk membongkar lapaknya, namun tidak digubris. Akhirnya petugas pasar mengeksekusi lapaknya. Tak ingin dilakukan eksekusi, Anton mengancam pada petugas untuk tidak membongkar lapak, dan jika dibongkar akan dipukul dengan palu yang saat itu di pegangnya. Dan palu itu dipukulkan di atas lapaknya.
Tak terima dengan ancaman itu Satgas pasar, Yuk Nut termakan emosi. Ia pun memerintahkan petugas lain untuk membongkar lapak milik Anton, mendapat tantangan yuk nut menempeleng Anton dan sebaliknya Anton menghantamkan palu ke arah Satgas Yuk Nut, namun tidak kena dan palu itu sempat ditangkap oleh anggota Satpol.
Kemudian Anton di keroyok dan dipukuli, dan dicekik Satgas, Antonpun melakukan perlawanan. Aksi ini kemudian dilerai oleh Satgas dan pedagang yang ada di lokasi itu.
Sementara itu Yuk Nut Satgas yang terkena terjangan Anton saat ditemui menuturkan, telah memilih jalur hukum dan melaporkan Anton atas perbuatan tidak menyenangkan di kantor Polsek Gading Cempaka. Ia juga telah melakukan visum di rumah sakit, ia mengalami luka memar di bagian kanan pangkal paha.
\"Saya ditendang sampai dua kali, pertama saya sempat bangun tapi di tendang lagi, hingga saya tidak bisa berdiri. Sekarang paha saya membiru, dan kalau jalan rasanya sakit sekali, \" katanya.
Diceritakanya, saat kejadian itu ia hanya menjalankan tugas, yang sebelumnya ia juga telah melakukan tindakan persuasif. \"Sudah tiga kali kami datangi untuk bongkar sendiri, tapi malah mengancam mau memukul pakai palu,\" katanya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Panorama Bambang Hariyanto menuturkan penertiban di kawasan jalan dan di depan Ruko di Jalan Belimbing dilakukan rutin. Bentrok yang terjadi karena mereka tidak mau ditertibkan, dan memukul salah satu petugas kita. Namun persoalan ini telah dilaporkan ke aparat.
Pedagang Lapor ke Polda Terpisah, seorang pedagang pasar Panorama, Safrizal Ardiantoni (27), kemarin mengaku dijotos oleh oknum pengurus pasar. Akibat dijotos, warga Jalan Kedondong, Kelurahan Panorama ini mengalami luka lebam di bagian kening kiri dan punggung bagian kiri. Usai kejadian, ia langsung melaporkan hal ini ke Mapolda Bengkulu sekitar pukul 11.00 WIB.
Dijumpai saat hendak memberikan laporan, Safrizal mengatakan, kejadian ini berawal saat ia diperintah oleh Kepala Satpol PP Kota untuk membersihkan dagangannya yang berlokasi di depan rumahnya di Jalan Kedondong tersebut. Safrizal tidak membantah dan menuruti perintah tersebut. \"Dagangan saya itu saya taruh di depan rumah saya sendiri. Saya diminta membersihkan semuanya. Saya menurut dan berupaya untuk membersihkannya,\" kata Safrizal.
Dijelaskan ayah dengan satu anak ini, ia membersihkan dagangannya yang berbentuk Sembako (sembilan bahan pokok) itu secara perlahan. Hal ini ia lakukan agar peralatan dagangannya itu dapat ia gunakan kembali dilokasi yang semestinya. \"Tapi lantas ada seorang pengurus pasar yang menyuruh membongkar dengan cepat sambil membentak-bentak. Waktu saya jawab, ia terus langsung memukul. Saya rasa waktu itu pelakunya lebih dari satu orang,\" sambungnya.
Usai mengalami hal tersebut, Safrizal lantas langsung pergi meninggalkan dagangannya dan berangkat menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus untuk divisum. Usai visum, ia mendatangi Mapolda Bengkulu untuk membuat laporan polisi. \"Saya tidak mengetahui namanya, tapi saya tahu bagaimana ciri-cirinya. Dan itulah yang akan saya sampaikan kepada pak polisi,\" tuturnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu, Kombes Pol Dedy Irianto SH, melalui Kepala Bidang Humas, AKBP Hery Wiyanto SH, membenarkan adanya laporan ini. Dipaparkan Hery, pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai hal ini. (247/009)