Sarasehan itu sekaligus peringatan satu tahun dibangunnya Balai Adat kota Bengkulu, sarasehan/dialog, terkait dengan program kerja 100 hari walikota dan program kerja walikota dalam jangka panjang. Dialog yang berlangsung kurang lebih dua jam.
Walikota H Helmi Hasan, dalam sambutanya mengucapkan rasa terima kasih atas terselenggaranya sarasehan/dialog perayaan HUT Kota Bengkulu, menjelang hari puncak yang akan dilaksanakan pada 17 Maret 2013 mendatang. Dalam perayaan HUT Kota Bengkulu, telah diadakan berbagai even kegiatan, mulai dari lomba olahraga antar dinas, pemerintah juga menggelar lomba kebersihan di tingkat kelurahan, dan rencananya pada hari ini akan di launching lomba kebersihan antar sekolah.
Greget walikota untuk mendapatkan adipura memang cukup terlihat, mulai turun langsung ke tempat warga dan mengajak dan menumbuhkan semangat cinta kebersihan, dengan harapan adipura dapat tercapai. Usaha yang dilakukan cukup memberikan dampak postif terbukti dengan mulai tumbuhnya semangat kebersihan warga, minimal di lingkungan pekaranganya. \'\'Semangat Bengkulu bersih mulai tumbuh, hal ini tidak mudah, makanya dimulai dari semangat cinta kebersihan di pekarangan sendiri,\" terangnya.
Dalam kesempatan itu juga, walikota mengusulkan adanya perubahan nama-nama jalan yang saat ini tengah diusulkan kepada anggota DPRD kota Bengkulu. Ia mengharapkan, dewan merespon usulan tersebut, karena perubahan jalan itu sebagai bentuk terima kasih dan mengingat pejuang yang selama ini telah berjuang membela negeri ini. Diharapkan usulan perubahan jalan tersebut dapat direspon.
Di sisi lain, Ketua BMA Kota Bengkulu, Effendi MS usai sarasehan menuturkan, penyelenggaraan sarasehan ini merupakan kali pertama digelar di Balai Adat, dan itu bertepatan dengan satu tahun berdirinya bangunan Balai Adat Kota Bengkulu. Pada kesempatan itu, ia meminta kepada walikota agar segera menyelesaikan pembangunan ornamen balai adat ini paling lambat hingga akhir tahun 2013 ini.
\"Kami telah memasukkan dokumen apa saja yang dibangun di Balai Adat, dan tahun ini telah dianggarkan dalam APBD , kami minta akhir tahun ini Kadis PU sudah diserahkan kepada masyarakat adat,\" katanya.
Ia menyayangkan gedung megah itu sampai saat ini belum diserahterimakan sehingga belum bisa difungsikan padahal sudah banyak masyarakat yang mempertanyakan terkait balai yang sampai sekarang belum terlihat aktivitasnya. \"Kita juga tidak enak ditanya terus sama masyarakat kenapa kantor balai adat belum ada aktivitasnya,\" terangnya. (247)