BENGKULUEKSPRESS.COM - Mana yang harus didahulukan, kurban dan aqiqah?. Inilah yang masih kerap menjadi perdebatan di kalangan masyarakat yang belum memahami arti kedua ibadah sunnah tersebut.
Dalam Islam, ada ibadah sunnah berupa aqiqah dan kurban yang dilakukan pada saat hari raya Idul Adha.
Aqiqah dilakukan seorang ayah saat ia memiliki seorang anak, baik laki-laki ataupun perempuan.
Sedangkan kurban, disunnahkan bagi seorang muslim sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Apakah Bersiul Mengundang Jin dan Mahluk Halus? Begini Hukumnya dalam Agama Islam
BACA JUGA:Ingin Rezeki Tak Terbendung, Ustadz Adi Hidayat Ajak Amalkan Dua Zikir Ini
Dilansir Rabu (24/05/23) dari tayangan youtube channel Al-Bahjah TV dengan judul "Mana Yang Didahulukan Antara Kurban dan Aqiqah?, Buya Yahya Menjawab," yang diunggah pada 20 November 2015.
"Ada seseorang waktu kecil belum sempat di aqiqah oleh orang tuanya karena mungkin orang tuanya tidak mampu. Dan katanya kalo belum aqiqah jangan kurban dulu, harus aqiqah dulu. Bagaimana menyikapi hal tersebut?," ujar salah satu jamaah bertanya pada Buya Yahya.
"Ibu, Bapak, aqiqah itu adalah sunnah dan kurban adalah sunnah. Dan sunnahnya aqiqah itu untuk siapa, dan siapa yang sunnah melakukan aqiqah adalah seorang bapak yang memiliki anak," ujar Buya Yahya menjelaskan.
Buya Yahya juga menambahkan bahwa kita tidak wajib menaqiqahkan anaknya tetangga atau orang lain. Tak hanya itu, kita juga tidak disunnahkan mengaqiqahkan diri sendiri.
BACA JUGA:Lagi Promil? dr Zaidul Akbar Sarankan Wanita Konsumsi ini
"Kalo anda punya anak, baru anda sunnah menaqiqahkan anak anda. Jadi yang sunnah mengaqiqahkan saya adalah ayah saya," papar Buya Yahya.
Buya Yahya juga menambahkan jika orang tua kita tidak memiliki uang sampai kita dewasa, maka gugur sudah tidak perlu karena berlalu masa aqiqah.
Jika memang setelah anda dewasa dan sudah memiliki uang, maka anda sunnah berkurban atas diri sendiri. Tidak perlu mendahulukan aqiqah untuk diri sendiri.