Flu Babi Afrika Masuk RI, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Waspada

Senin 15-05-2023,10:58 WIB
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Flu Babi Afrika kini sudah masuk ke RI, tepatnya di Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau. 

Menyikapi hal ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut african swine fever (ASF) yang teridentifikasi itu sejauh ini tidak menyebar ke daerah lain. Sehingga pemerintah akan mengupayakan isolasi wilayah dan meningkatkan vaksinasi pada hewan, demi mencegah penularan meluas.

"Daerah lain insyaallah mudah-mudahan (gak ada). (Tapi) kita nggak bisa pede karena memang di dunia ini sekarang virus itu lagi berputar, bakteri-bakteri lagi kerja nggak tau kenapa, penyakit-penyakit yang sudah tertimbun misalkan 10 bahkan ada 30 tahun kayaknya virusnya bangkit lagi, dan itu tidak hanya ada di Indonesia," kata dia, di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023).

Teridentifikasinya flu babi Afrika di Batam memicu Singapura sementara menyetop kegiatan impor babi dari Indonesia. Memang bagaimana risiko penularannya ke manusia?

BACA JUGA:Makin Sejahtera! Segini Besaran Gaji Kades dan Perangkatnya Tahun 2023

BACA JUGA:Ada Bantuan Pemerintah Rp 7 Juta untuk Pembelian Motor Listrik, Begini Cara Mendapatkannya!

Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebut sejauh ini tidak ada kecenderungan virus bakal berubah menjadi zoonotik virus atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Meski begitu, setiap kontak erat dengan hewan yang sakit perlu diwaspadai.

"Jadi, sejauh ini 100 persen, dia sifatnya penyakit hewan saja. Tidak ada potensi atau tanda menginfeksi manusia. Namun, ingat virus di dunia ini begitu banyak jenisnya, jumlahnya jelas banyak, jenisnya sudah banyak," terang Dicky, Senin (15/5/2023).

Mayoritas hewan liar di alam termasuk babi disebutnya bukan tidak mungkin kemudian memicu sejumlah penyakit zoonotik seperti yang sudah lebih dulu ditemukan, misalnya flu babi H1N1.

"Artinya kita tahu, babi ini hewan yang secara kondisi beberapa memiliki banyak penyakit bisa ditularkan ke manusia. Ini harus diwaspadai," pesannya.

Hal yang sama juga diutarakan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi. Ia memastikan belum ada penularan ASF ke manusia hingga saat ini, tetapi mereka yang melakukan kontak erat sebisa mungkin melakukan pencegahan, sebagai kehati-hatian.

"Virus ini cukup mampu bertahan di lingkungan bahkan pada daging olahan, seperti sosis dan bacon. Juga dapat bertahan di pakaian," beber dia saat dihubungi terpisah, baru-baru ini.

"Oleh karena itu kalau ada hewan ternak sakit AFS terutama babi segera dipisahkan dan bila mati jangan dijual ke pasar. Masyarakat diimbau tidak mendatangi peternakan dan tidak membeli daging hewan sakit," pungkas dr Nadia.(**)

Kategori :