BENGKULUEKSPRESS.COM - Mobil Presiden Jokowi nyangkut saat melintasi Jalan Kota Baru, Lampung Selatan. Presiden sempat buka pintu periksa ban.
Mobil yang ditumpangi Presiden Jokowi sempat nyangkut ketika melewati jalan rusak di Desa Banjaragung, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Jumat (5/5/2023), sekira pukul 10.00 WIB.
Presiden Jokowi sempat membuka pintu mobil melihat kubangan di bawah kendaraannya.
Kawasan tersebut berbatasan dengan Kota Bandarlampung, Ibu Kota Provinsi Lampung, kawasan Kota Baru, lokasi tempat mangkraknya gedung-gedung perkantoran Pemprov Lampung sejak sepuluhan tahun lalu.
Seperti diketahui, Pemprov Lampung sempat melakukan perbaikan jalan terhadap lokasi-lokasi yang direncanakan akan dilewati Presiden Jokowi.
BACA JUGA:Neptu Weton Sama, Apakah Ganjar Pranowo Bernasib Sama dengan Jokowi?
BACA JUGA:5 Moge Andalan Paspampres Presiden Jokowi, Wow.. Ternyata Segini Harganya
Namun, rombongan Presiden justru melintas jalan lain yang belum diperbaiki alias rusak.
Presiden Jokowi minta jalan-jalan rusak itu secepatnya diperbaiki.
“Secepat-cepatnya dimulai, yang rusak," kata Jokowi dalam keterangan pers usai meninjau Pasar Natar, Lampung Selatan.
Jokowi menegaskan pemerintah pusat akan mengambil alih perbaikan jalan yang masuk kategori rusak parah jika pemerintah provinsi atau kabupaten tidak mampu memperbaikinya.
"Yang kira-kira provinsi tidak memiliki kemampuan, kemudian kabupaten tidak memiliki kemampuan, ya akan diambil alih oleh kementerian PU, utamanya yang jalannya rusak parah, tegas Jokowi.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Jokowi Beri Sinyal Gaji PNS Naik 3 Kali Lipat, Begini Syaratnya
Diketahui, Lampung merupakan juara 1 daerah dengan realisasi belanja tertinggi di Indonesia pada 2022. Penghargaan itu diterima Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Penghargaan tersebut diberikan atas kinerja keuangan Pemerintah Provinsi Lampung pada 2022, di mana pada tahun tersebut Provinsi Lampung menduduki posisi tertinggi untuk persentase realisasi belanja APBN Provinsi se-Indonesia dengan realisasi anggaran sebesar 97,254 (6,752 Triliun). (*)