BENGKULUEKSPRESS.COM - Pratu F Anggota TNI dari Satgas Yonif R 321/GT tercatat menjadi korban gugur terakhir yang berhasil dievakuasi. Usai terlibat baku tembak dengan kelompok separatis teroris (KST) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan.
Kapuspen Mabes TNI Laksda, Julius Widjojono menjelaskan, gugurnya Pratu F bukan karena tertembak oleh KST. Melainkan, saat dirinya mencoba menyelamatkan diri 'escape' dengan loncat ke jurang sedalam 140 meter.
"Karena mencoba untuk escape dari serangan. Melompat ke tebing, tidak tertembak. Dia lompat lalu jatuh ke tebing 140 meter," katanya.
Julius sekaligus mengklarifikasi bahwa Pratu F bukan tewas karena tertembak KKB, melainkan karena jatuh ke jurang saat berupaya menyelamatkan diri.
"Karena mencoba untuk escape dari serangan, melompat ke tebing, tidak tertembak," kata Julius.
BACA JUGA:Hadapi Serangan KKB Papua, Panglima TNI Naikan Status di Papua Jadi Operasi Siaga Tempur
Pratu F merupakan korban tewas kelima yang berhasil ditemukan jasadnya oleh TNI. Empat prajurit yang tewas sebelumnya sudah berhasil dievakuasi beberapa hari lalu.
"Jenazah Pratu F ditemukan oleh Tim Gabungan yang sejak peristiwa penembakan itu terus mencari dan menelusuri tempat kejadian penembakan oleh KKB," kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Jenazah Pratu F langsung dievakuasi ke Timika, untuk kemudian dibawa ke RSUD setempat guna pemulasaraan jenazah. Selanjutnya, jenazah almarhum akan dipulangkan ke kampung halamannya di Magelang, Jawa Tengah pada Senin (24/4) besok.
BACA JUGA:Cuaca Panas Ekstrem! Ini Wilayah di Indonesia dengan Suhu Terpanas
TNI saat ini tengah memberlakukan status siaga tempur pasca-prajurit tewas akibat serangan dan tembakan KKB dalam misi penyelamatan Kapten Philip beberapa waktu lalu. Siaga tempur diklaim akan diberlakukan di pusat operasi KKB saja.
TNI meminta KKB menyerahkan Kapten Philip dan berjanji tidak akan melakukan penyerangan apabila hal itu dipenuhi.(**)