BENGKULUEKSPRESS.COM - Ada ibadah yang sangat istimewa dan besar pahalanya setelah pelaksanaan Idul Fitri pada 1 Syawal. Ibadah itu adalah puasa sunah Syawal.
Dari kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Rabu, (19/4/2023) Ustadz Adi Hidayat sampaikan keutamaan puasa di bulan Syawal adalah mendapat pahala seperti berpuasa selama satu tahun.
"Barang siapa puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seperti berpuasa sepanjang masa. Sebulan ditambah selama 6 hari ini nilainya setara dengan satu tahun,” tutur Ustaz Adi Hidayat yang membacakan hadits Nabi.
Lalu bagaimana sebenarnya puasa Syawal dilaksanakan? Harus berurutan atau boleh selang-seling?
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، - رضى الله عنه - أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ "
Man shooma Rhomadoona tsumma atba'ahu sittah min syawaali kaana kashiyamid dahri.
Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim).
"Ada kata tsumma dalam hadist tentang Puasa Syawal. Itu artinya, puasa dapat dilakukan dengan dua cara," ujar Ustadz Adi Hidayat.
BACA JUGA:Hukum Ziarah Kubur Setelah Idul Fitri, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT 2023 Tak Cair? Tunggu 3 Hari Setelah Lebaran
Dua cara yang dimaksud, bisa berurutan langsung selesai 6 hari atau selang-seling. Yang penting masih dilakukan di bulan Syawal.
Dua cara di atas menurut Ustadz Adi Hidayat memudahkan umat Islam. Jika sedang silaturahim dan dijamu tuan rumah, maka dia boleh berbuka alias tidak puasa.
Selain itu juga, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada tiga keutamaan hal penting yang dapat diulas dari hadits, diantanya:
Yang pertama, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam memberikan apresiasi yang tinggi kepada setiap insan beriman yang telah menyempurnakan puasa Ramadan, dengan memberikan satu tambahan enam hari puasa.
Maka enam hari nilai keseluruhannya menjadi puasa yang setara dengan satu tahun penuh.