BENGKULUEKSPRESS.COM - Sampah plastik merupakan bahan yang sulit diurai oleh mikroba, sehingga mencemari dan akan merusak lingkungan. Di antaranya bungkus mie instant, botol air mineral, plastik sachetan, dan bahkan barang-barang yang mungkin tidak kita sadari mengandung plastik.
Berawal dari permasalahan sampah plastik tersebut dan keinginan melawan ledakan sampah selama beberapa dekade terakhir, Founder Evoware, David Christian, membuat gagasan untuk membuat kemasan makanan berbasis rumput laut.
Start up Indonesia PT Evogaia Karya Indonesia ciptakan gelas yang bisa dimakan. Gelas yang dinamakan Evoware ini dibuat dari rumput laut. Teksturnya kenyal dan lentur seperti jelly dan punya beragam rasa. Ide ini muncul untuk mengatasi permasalahan sampah gelas plastik sekali buang.
BACA JUGA:Fungsi NFC di HP Selain Untuk Isi E-toll, Bisa untuk Check In?
Lalu keamanannya bagaimana? Tenang, Evoware ini dijamin aman karena dibuat dari bahan-bahan alami dan berkualitas. Evoware tidak menggunakan pemanis buatan maupun pengawet, dan tidak mengandung unsur hewani sama sekali. Dengan begitu Evoware bisa dikonsumsi oleh semua kalangan dan tentunya menyehatkan. Misinya sangat mulia, setidaknya peralihan gelas plastik kemasan ke Evoware dapat mengurangi penggunaan gelas plastik sekali pakai sekaligus mengurangi dampak pemanasan global.
Warna gelas ini beragam ada yang oranye, biru, merah muda, hijau, putih, merah, hingga kuning. Evoware tak hanya ada dalam bentuk gelas saja. Melainkan ada pula untuk bungkus kopi dan bumbu yang bisa larut saat terkena air panas.
Jadi saat hendak minum kopi atau menyeduh mie, kalian tidak perlu menyobek plastiknya terlebih dahulu. Langsung saja masukkan bersama bungkusnya, karena kemasannya juga bisa dimakan. Tempat sampah di rumahmu jadi tidak penuh deh. Praktis bukan?
BACA JUGA:Induk Angry Birds Rovio Diakuisisi Sega Senilai Rp 14 T
Saat ini Evoware diproduksi di Jakarta tepatnya di Jalan Pulomas Barat, RT 14, Kayu Putih, Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur. Penggunaan Evoware sejauh ini cukup beragam, mulai dari wadah minuman, kemasan bumbu, kemasan minuman bubuk, kemasan makanan cepat saji, wadah es krim, hingga sabun mandi.
Dilansir voaindonesia, meskipun produksi rumput laut cukup melimpah, yakni mencapai 10 juta ton per tahun. Harga Evoware masih lima kali lebih mahal daripada plastik. Sehingga orang masih mengandalkan bahan dasar plastik untuk kemasan produk.
Sejauh ini kita mengenal kemasan yang bisa dimakan berupa cone, yang sering digunakan sebagai wadah es krim. Harganya pun tergolong murah, banyak ditemui pula pada es krim dung dung yang kerap lewat menggunakan gerobak di depan rumah saya. Namun bahan yang digunakan jelas berbeda dengan Evoware yang menggunakan rumput laut. Evoware ini meskipun kita tidak memakannya sampai habis, sisa gelasnya bisa dijadikan pupuk tanaman loh. Keren kan?(**)