BENGKULUEKSPRESS.COM - Konflik antar nelayan kembali terjadi, akibat nelayan tradisional yang berada di Desa Pasar Palik Kecamatan Air Napal memblokir jembatan akses perlintasan Kabupaten Bengkulu Utara - Kota Bengkulu lumpuh total yang membuat kemacetan kendaraan terjadi hingga belasan kilometer, Jumat (14/4/23) sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat dikonfirmasi Ketua Asosiasi Nelayan Tradisional Bengkulu (ANTB) Rusman, mengatakan aksi pemblokiran ini dilakukan setelah tertangkapnya 4 orang nelayan trawl oleh nelayan tradisional pasar palik. Hingga saat ini nelayan trawl tersebut masih ditahan di kantor Desa Pasar Palik.
"Ya, aksi ini kita lakukan lantaran nelayan kita kembali kedapatan adanya kapal Trawl yang melakukan aktivitas diperiaran kita. Ada 4 orang yang kita amankan," ujarnya.
BACA JUGA:Diduga Tak Bisa Mudik, Karyawan Bengkel di Bengkulu Utara Bunuh Diri
BACA JUGA:Polsek Napal Putih Razia Balap Liar dan Knalpot Brong
Ditambahaknnya, bahwa terdapat masih ada dua kapal dua kapal nelayan tradisional dari ANTB di laut guna memastikan mereka kembali dengan aman.
"Saat ini dua kapal nelayan kita masih dilaut dan saat ini kita memastika mereka aman,"terangnya
Sementara itu, berdasarakan dari pantauan dilapangan puluhan aparat kepolisian masih melakukan penjagaan di lokasi pemblokiran jembatan. Keadaan sementara hingga saat ini pengendara yang ingin melintas dari Kota Bengkulu menuju ke Bengkulu Utara atau sebaliknya, diimbau untuk mengambil jalur alternatif.(127)