BENGKULUESKPRESS.COM - Stunting adalah masalah gizi kronis yang kompleks. Dampak stunting pada anak pun tidak terbatas pada fisiknya yang menjadi jauh lebih pendek dari teman-teman seusia, namun juga masalah lainnya.
Perkembangan otak anak, misalnya, menjadi tidak maksimal sehingga kecerdasannya terganggu. Saat dewasa nanti, anak juga lebih rentan terserang penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, diabetes, dan sebagainya.
Faktor penyebab stunting pada anak bisa bermacam-macam, mulai dari asupan nutrisi yang tidak terpenuhi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, masalah sanitasi, hingga faktor genetik dari orang tua. Berikut ini adalah 10 penyebab stunting pada anak:
1. Gizi buruk saat hamil
Penyebab stunting pada anak umumnya terkait dengan status gizi ibu hamil yang buruk sehingga gizi yang didapat janin dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi inilah yang akan menghambat pertumbuhan janin dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran dan menjadi penyebab stunting pada anak.
- BACA JUGA:Bantu Tekan Stunting di Bengkulu Tengah, Bank Bengkulu Serahkan Bantuan Sembako
- BACA JUGA:Penderita Stunting di Kepahiang Tertinggi
2. Anemia pada masa kehamilan
Anemia defisiensi besi adalah kondisi yang serius yang disebabkan bumil kekurangan zat besi. Tubuh bumil membutuhkan zat besi untuk membuat lebih banyak darah guna memasok oksigen ke janin. Kekurangan zat besi dapat membuat pertumbuhan janin dalam kandungan bisa terhambat sehingga meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan lahir rendah. Kedua kondisi inilah yang menjadi penyebab stunting pada anak.
3.Tidak mendapat ASI eksklusif
Salah satu penyebab stunting pada anak adalah anak tidak mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan. Bagi bayi baru lahir hingga usia 6 bulan, ASI mengandung zat gizi yang lengkap dan mudah diserap tubuh sehingga tidak mengganggu fungsi ginjalnya yang masih lemah. ASI juga mengandung sel darah putih yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
4.Anak kurang nutrisi saat MPASI
Cara pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang keliru juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak. Salah satu zat gizi yang biasanya kurang pada MPASI adalah protein hewani, seperti daging merah, daging ayam, ikan dan telur. Kurangnya protein hewani, menurut penelitian, berhubungan dengan masalah gangguan pertumbuhan fisik pada anak balita, termasuk stunting.
- BACA JUGA:Angka Stunting dan Kemiskinan Kota Bengkulu Turun 10 Persen
- BACA JUGA:Target 2024, Angka Stunting di Bengkulu Turun
5. Sanitasi buruk
Masalah kebersihan, sanitasi, dan akses air bersih menjadi penyebab stunting pada anak yang kerap luput dari perhatian. Pasalnya, lingkungan yang tidak bersih dan higienis menyebabkan anak-anak rentan terkena penyakit infeksi berulang yang pada akhirnya bisa menghambat tumbuh kembangnya.
6. Diare berulang
Diare pada anak-anak di bawah usia 2 tahun bisa berbahaya karena dapat mengganggu pertumbuhan anak hingga akhirnya mengalami stunting. Namun tidak semua diare menjadi penyebab stunting pada anak, hanya diare akut yang terjadi berulang-ulang kali dan diare kronis yang memungkinkan terjadinya stunting. Diare kronis adalah diare yang berlangsung selama lebih dari dua minggu, sementara diare akut berlangsung kurang dari 7-14 hari.