\"Memang sebaiknya tes harus dilakukan. Kita sendri bisa meakukan tes tersebut namun anggran untuk umum tidak ada. karena BNP sendiri hanya untuk tes urine pelajar dan mahasiswa. Sebaiknya hal tersebut dilakukan oleh Parpol pengusung, dan Bawaslu bisa sedikit memberrikan tekanan,\" ungkap Kepala BNP Bengkulu, Kombes Pol Djoko Marjatno SE SST MK SH.
Dilanjutkannya, untuk caleg yang diusung parpol pelaksanaan tes bebas narkoba sebaiknya menggunakan media rambut. Hanya saja cost yang dikeluarkan juga lebih tinggi, mencapai Rp 500 ribu. Dimana laboratirium hanya ada di BNN pusat, dan hasilnya sudah bisa keluar dalam waktu singkat.
Selain itu, jika parpol tidak memiliki anggaran, maka dana tersebut bisa dipungut dari caleg itu sendiri. Mengenai keakuratannya, katanya, dipastikan lebih baik dibandingkan jika hanya menggunakan media urine.
\"Kalau urine hanya bisa diketahui sangat singkat. Kalau rambut, 6 bulan sebelumnya ketika mengkonsumsi narkoba masih bisa dideteksi. Dengan ini, maka parpol bisa lebih selektif untuk mencalonkan calon yang bebas narkoba,\" tukasnya. (160)