BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan (BS) sudah melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam. Berdasarkan hasil pemetaan bencana alam selama satu tahun 2022 lalu oleh BPBD BS dari 11 Kecamatan yang ada di BS. Ternyata ada 9 kecamatan yang rawan terjadi bencana alam. Yaitu Kecamatan Pino Raya yang masuk dalam zona merah bencana banjir.
"Untuk kecamatan lain, meskipun rawan bencana alam, namun masih dalam zona orange dan kuning," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD BS Rasyidi SIP MSi didampingi sekretarisnya Rendra WS SP.
BACA JUGA:Ini Dia Daftar UMP Terbaru 2023 di 34 Provinsi di Indonesia, Bengkulu Urutan Keberapa?
BACA JUGA:Bengkulu Urutan Ketujuh Tingkat Hunian Hotel, Papua Terakhir, Pertama Provinsi ini Ternyata
Dikatakan Rendra, dari 11 kecamatan tersebut hanya dua kecamatan yang masuk dalam zona aman bencana alam, yakni Kecamatan Manna dan Kedurang. Namun demikian bukan berarti kedua kecamatan tersebut terbebas dari bencana alam. Akan tetapi kedua kecamatan ini sebagian besar berada di daerah jauh dari sungai dan perbukitan.
Sedangkan ke-9 kecamatan tersebut berada tidak jauh dari wilayah sungai, laut dan berbukit. Untuk Kecamatan Pino Raya masuk dalam zona merah bencana alam banjir. Sebab setiap musim penghujan. Ada beberapa desa di Kecamatan tersebut selalu kebanjiran yakni Desa Cinto Mandi dan Desa Telaga Dalam.
" Kalau hujan deras,kedua desa ini pasti kebanjiran, makanya Kecamatan Pino Raya masuk dalam zona merah bencana banjir," ujarnya.
Dijelaskan Rendra, ke-9 kecamatan rawan bencana alam tersebut yakni Kecamatan Pino raya yang didaulat sebagai zona merah bencana banjir. Itu artinya, kecamatan tersebut paling rentan terjadi bencana alam banjir. Kemudian untuk urutan kedua kecamatan rawan bencana yakni, Kecamatan Ulu Manna dengan zona orange bencana longsor, Kecamatan Pino masuk zona kuning rawan longsor.
Selanjutnya Kecamatan Air Nipis masuk zona orange longsor dan banjir, Seginim zona kuning longsor, Kedurang Ilir zona kuning banjir, Kota Manna zona orange banjir, Pasar Manna zona kuning banjir serta Kecamatan Bunga Mas zona kuning longsor dan banjir.
“Penentuan titik rawan bencana alam berdasarkan hasil pemetaan bencana selama satu tahun. Sembilan wilayah kecamatan ini sangat rentan, terutama yang zona merah dan orange,” bebernya.
Dengan telah dipetakannya daerah rawan bencana alam, Rendra mengimbau masyarakat yang berada di sembilan titik rawan bencana ini harus ekstra hati-hati. Apalagi untuk kawasan rawan banjir dan tanah longsor. Masyarakat juga diharapkan proaktif melapor kepada petugas BPBD BS jika mengalami kejadian bencana alam.
BACA JUGA:Pendaftaran Kartu Prakerja 2023 Siap Dibuka, Ini Perubahan dan Syaratnya
Terlebih lagi waktu paling rentan terjadi bencana alam yakni sewaktu pergantian musim. Sebab saat pergantian dari musim panas ke musim hujan, biasanya rentan longsor karena retakan tanah digenangi air. Begitupun untuk wilayah yang dekat aliran sungai, kerap kebanjiran karena air sungai meluap.
" Daerah yang rawan bencana harus selaku waspada, jika terjadi bencana segera laporkan ke kami agar petugas kami segera terjun ke lokasi, sehingga akibat bencana tersebut dapat diminimalisir," imbaunya.
Kepala Desa Cinto Mandi Sekaman mengaku, desanya sangat rawan terendam banjir ketika hujan turun. Sebab selama ini Desa Cinto Mandi menjadi langganan banjir ketika hujan deras turun. Hal ini menyulitkan warga untuk beraktivitas.Tak jarang juga timbul kerugian lantaran perabot rumah tangga rusak akibat terendam air. Kondisi ini sudah terjadi sejak lama.